TRIBUNNEWS.COM - Majalah New Yorker telah memberhentikan sementara penulis seniornya, seorang analis hukum Jeffrey Toobin karena skandal video call zoom yang menimpanya.

Selagi Jeffrey Toobin ditangguhkan karena melakukan masturbasi saat video call Zoom awal bulan ini, New Yorker sedang menginvestigasi masalah tersebut.

Terkait insiden itu, Jeffrey Toobin merasa malu dan menyesal.

"Saya membuat kesalahan bodoh yang memalukan, saya mengira kamera saya mati," kata Toobin pada hari Senin, seperti yang pertama kali dilaporkan oleh Vice.

Dia menambahkan, "Saya meminta maaf kepada istri, keluarga, teman dan rekan kerja saya."

"Saya pikir saya telah mematikan video Zoom, saya pikir tidak ada orang di panggilan Zoom yang dapat melihat saya."

Toobin sejauh ini menolak untuk mengkonfirmasi detailnya.

Baca juga: Terkait Video Mesum di Aplikasi Zoom Mahasiswi Kupang yang Viral, Begini Kesimpulan Sementara Polisi

Baca juga: Anggota Parlemen Mesum dengan Pasangannya Saat Rapat Via Zoom

Dilansir The Guardian, Jeffrey Toobin adalah salah satu analis hukum media paling terkenal di AS.

Ia telah bekerja untuk New Yorker selama lebih dari 25 tahun.

Toobin juga merupakan analis hukum senior di CNN.

Seorang juru bicara majalah New Yorker mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Toobin "telah ditangguhkan sementara pihaknya menyelidiki masalah tersebut".

Dalam sebuah email kepada staf, editor New Yorker David Remnick menulis:

"Semua yang Terhormat, seperti yang mungkin telah Anda baca dalam berbagai laporan berita hari ini, salah satu penulis kami, Jeff Toobin, diskors setelah insiden pada panggilan Zoom minggu lalu."

"Yakinlah bahwa kami menangani masalah tersebut dengan serius dan kami sedang menyelidikinya."

Sementara itu, CNN mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa Toobin telah meminta cuti sementara dia berurusan dengan masalah pribadi.

Panggilan video Zoom dalam kasus tersebut dilaporkan melibatkan karyawan majalah serta staf dari WNYC, stasiun radio Kota New York dan wilayah metropolitan yang merupakan bagian dari Radio Umum New York.

Layanan obrolan video Zoom memungkinkan kelompok besar untuk berbicara bersama dalam satu panggilan dan dilihat di video.

Pengguna memiliki opsi untuk mematikan mikrofon mereka saat tidak berbicara dan mematikan kamera jika mereka tidak ingin terlihat atau tidak.

Insiden atau kasus yang memalukan bukanlah hal yang aneh sejak layanan tersebut semakin populer di tengah pandemi virus corona.

Insiden pria telanjang terjadi dalam pertemuan antara Presiden Brasil, Jair Bolsonaro dengan federasi industri Sao Paulo.

Dikutip dari TribunnewsWiki.com, seorang pengusaha tampil tanpa busana setelah lupa mematikan kameranya ketika rapat dengan Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, lewat Zoom.

Insiden tak lazim itu terjadi ketika dilakukan pertemuan virtual yang diprakarsai oleh Paulo Skaf, Presiden Federasi Industri Sao Paulo.

Berdasarkan pemberitaan media lokal, Jair Bolsonaro langsung mengetahui si pria tanpa busana, yang notabene adalah penasihat asosiasi.

"Paulo, ada kolega kita yang berada di kotak kecil paling bawah. Dia nampaknya meninggalkan ruangan. Apa dia baik-baik saja?" tanya Bolsonaro.

Mengutip laman Tribunnews.com, Menteri Industri, Paulo Guedes, yang kebetulan duduk di samping sang Presiden Brasil ikut menimpali bahwa pria itu nampaknya baru saja mandi.

"Ada lelaki yang baru saja mandi, dia tanpa busana."

"Ada pria tanpa busana di sana. Bagus sekali, mengisolasi diri dengan tanpa busana," candanya.

Guedes mengatakan, nampaknya si pria begitu kegerahan dengan agenda pertemuan virtual melalui Zoom itu, makanya dia memutuskan mandi.

"Ini adalah gambar yang mengguncang. Sayangnya, kami sudah melihatnya," cetus Bolsonaro kembali. 

Identitas pria tersebut tidak dijelaskan detail.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)