Pemilu AS 2020: Donald Trump dan Joe Biden Berseteru atas Topik Debat Terakhir
Presiden AS Donald Trump dan kandidat dari Partai Demokrat Joe Biden berseteru tentang topik debat terakhir mereka.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Presiden AS Donald Trump dan kandidat dari Partai Demokrat Joe Biden berseteru tentang topik debat terakhir mereka.
Tim kampanye dari Partai Republik menuduh penyelenggara debat pekan ini membantu Demokrat dengan mengabaikan kebijakan luar negeri sebagai topik.
Mengutip BBC, kubu Biden membalas bahwa Trump lah yang berusaha menghindari pertanyaan tentang tanggapannya terhadap pandemi virus corona.
Baca juga: Pemilu AS 2020: Rolling Stone Dukung Joe Biden jadi Presiden
Baca juga: Pemilu AS 2020: Trump akan Jalani Tes Covid-19 sebelum Debat dengan Joe Biden
Biden memiliki keunggulan nasional dalam jajak pendapat dengan dua pekan sebelum pemilihan pada 3 November 2020.
Tetapi, Biden memiliki keunggulan lebih kecil di beberapa negara bagian utama AS, yang pada akhirnya akan menentukan hasilnya.
Apa kata tim kampanye Trump?
Senin (19/10/2020) kubu Trump mengirim surat kepada Komisi Debat Presiden, menyerukan agar topik disesuaikan dengan duel prime time terakhir pada Kamis kemarin.
Manajer kampanye Trump, Bill Stepien mengatakan, tim kampanye telah menyetujui kebijakan luar negeri menjadi fokus debat ketiga.
Topik yang diumumkan oleh moderator dan koresponden NBC News Kristen Welker minggu lalu, keluarga Amerika, ras di Amerika, perubahan iklim, keamanan nasional dan kepemimpinan.
Selama rapat umum kampanye pada Senin sore di Prescott, Arizona, Trump menggambarkan Welker sebagai "Demokrat radikal" dan mengatakan dia "tidak baik".
Baca juga: Pengamat: Hubungan Ekonomi dengan Indonesia akan Membaik Jika Biden Jadi Presiden AS
Baca juga: Sentimen Pasar Diprediksi Sangat Positif Jika Joe Biden Terpilih Jadi Presiden AS
Stepien menuduh Biden "putus asa untuk menghindari percakapan tentang catatan kebijakan luar negerinya sendiri" dan komisi mencoba untuk "melindungi Biden dari sejarahnya sendiri".
"Tingkah laku Komisi yang pro-Biden telah mengubah seluruh musim debat menjadi kegagalan dan tidak heran mengapa publik kehilangan kepercayaan pada objektivitasnya," tulisnya.
Dia juga menuduh Biden berusaha menghindari pertanyaan atas laporan tentang email yang diklaim dari putranya, Hunter, dan dugaan konflik kepentingan.
Bagaimana tanggapan kampanye Biden?