PM Thailand Prayuth Chan-o-cha Janji Cabut Keadaan Darurat jika Situasi Mereda
Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-o-cha janji akan mencabut penetapan keadaan darurat jika situasi mereda.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Whiesa Daniswara
Langkah tersebut juga mendorong pengunjuk rasa untuk menggunakan taktik kucing dan tikus untuk mengakali polisi.
Menggunakan layanan pesan terenkripsi, para demonstran mengumumkan aksi unjuk rasa dalam waktu singkat, dan berkumpul di berbagai lokasi di seluruh Bangkok.
Massa Turun ke Jalan, Polisi Tembakkan Water Cannon
Pada hari Jumat, polisi menembakkan water cannon atau meriam air untuk membubarkan ribuan orang yang berkumpul di ibu kota, termasuk siswa sekolah.
Semprotan water cannon semakin memicu kemarahan di antara pengunjuk rasa, dan mendorong puluhan ribu orang turun ke jalan selama akhir pekan.
Pekan lalu, pihak berwenang mencoba menghentikan protes dengan memberlakukan keputusan darurat di ibu kota yang melarang pertemuan lebih dari empat orang.
Keadaan diperparah dengan larangan publikasi berita atau informasi online yang "dapat menimbulkan ketakutan" atau "mempengaruhi keamanan nasional".
Puluhan orang, termasuk para pemimpin protes, telah ditangkap.
Baca juga: Terima Wisatawan Asing, Thailand Resmi Buka Pariwisata Setelah 7 Bulan Terhenti Akibat Pandemi
Dalam pidato yang disiarkan televisi pada Rabu kemarin, Prayuth menuduh minoritas pengunjuk rasa melakukan "serangan brutal" terhadap polisi pada Jumat lalu.
Dia juga mengakui bahwa Thailand “tidak akan mencapai masyarakat yang lebih baik melalui penggunaan meriam air”.
"Saya saat ini sedang bersiap untuk mencabut keadaan darurat parah di Bangkok dan akan segera melakukannya jika tidak ada insiden kekerasan," katanya.
Suara para pengunjuk rasa telah didengar, ia berkata: "Sekarang saatnya bagi mereka untuk membiarkan pandangan mereka didamaikan dengan pandangan segmen lain dari masyarakat Thailand melalui perwakilan mereka di parlemen."
Sesi darurat akan diadakan minggu depan di parlemen, yang majelis tingginya sepenuhnya ditunjuk oleh mantan junta Prayuth.
Demonstran menolak komentarnya.
Baca juga: Buntut Demonstrasi Anti-Pemerintah Thailand, TV Online Diberedel agar Tak Meliput Aksi