Serang Trump,Biden:Siapapun yang Bertanggungjawab Atas Banyak Kematian tak Boleh Tetap Jadi Presiden
Capres Joe Biden menyindir dan menyerang petahana Donald Trump, merujuk pada lebih dari 200 ribu orang tewas akibat Covid-19 di AS.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON- Petahana Presiden Donald Trump dan penantangnya dari Demokrat Joe Biden mengadakan debat terakhir mereka di Nashville, Tennessee, pada Kamis malam (22/10/2020).
Debat terakhir ini digelar kurang dari dua minggu menjelang pemilihan presiden 3 November 2020.
Untuk menghindari kekacuan pada debat pertama mereka, di mana Trump berulang kali mengganggu Biden, mikrofon masing-masing kandidat dimatikan sementara lawannya membuat pernyataan tentang topik yang ditanyakan.
Baca juga: Final Debat Capres AS 2020, Trump soal Lockdown Virus Corona: Kita Tak Bisa Menutup Negara
Baca juga: Cek Fakta Final Debat AS: Trump Salah Klaim 2,2 Juta Orang Tewas karena Covid dan Remehkan Hal Ini
Koresponden NBC News Kristen Welker menjadi moderator dalam debat kali ini.
Welker membuka debat dengan bertanya bagaimana masing-masing kandidat akan memimpin negara keluar dari krisis pandemi Covid-19.
Trump menegaskan pemerintahannya telah bekerja untuk melawan Covid-19 di AS.
"Kami berjuang melawannya dan kami berjuang keras ... Ini akan hilang."
Trump menyatakan AS akan memiliki vaksin yang akan mengalahkan Covid-19.
"Vaksin itu sudah siap, itu akan diumumkan dalam beberapa minggu ke depan dan itu akan didistribusikan," ujar Trump.
Trump pun berkisah mengenai pengalamannya terpapar Covid-19.
Bagi Trump, dia telah 'belajar banyak' untuk itu.
"Saya belajar banyak ... Kita harus pulih. Kita tidak bisa menutup atau lockdown bangsa kita."
"Kita berada di tikungan. Sebentar lagi ini akan berakhir."
Mendengar paparan itu, Biden langsung menyerang Trump.