Gelombang Biru di Pemilu AS Bisa Dorong Pelemahan Rupiah
gagasan sapu bersih Partai Demokrat akan mempermudah mendorong lebih banyak stimulus fiskal di masa mendatang.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) di Amerika Serikat (AS), ada potensi "gelombang biru", di mana Partai Demokrat berpeluang memenangkan kursi kepresidenan, mendapatkan mayoritas kursi senat, dan tetap mengendalikan parlemen.
Pengamat pasar modal Hans Kwee mengatakan, gagasan sapu bersih Partai Demokrat akan mempermudah mendorong lebih banyak stimulus fiskal di masa mendatang.
"Joe Biden diperkirakan akan membelanjakan anggaran negara lebih banyak untuk mengatasi pandemi Covid-19 dibandingkan dengan Donald Trump saat ini. Hal ini mendorong pelemahan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap mata uang negara lain," ujarnya, Minggu (25/10/2020).
Baca juga: Intelijen AS Tuding Rusia dan Iran Coba Pengaruhi Pemilu AS 2020
Sementara, dia menjelaskan, ada dampak dari perombakan pajak Biden pada pasar keuangan karena pajak perusahaan berpeluang naik.
"Pelaku pasar saat ini lebih berharap kemenangan Biden salah satunya karena ingin perang dagang AS dengan China, Eropa dan Meksiko segera berakhir," kata Hans.
Di sisi lain, Hans menambahkan, pekan ini pasar saham dunia, termasuk AS masih dipengaruhi musim laporan keuangan kuartal III 2020.
"Berdasarkan data Refinitiv sudah ada 135 emiten di S&P 500 yang telah merilis laporan keuangan. Sebanyak 84 persen berhasil melampaui ekspektasi pasar dan menjadi sentimen positif bagi pasar keuangan," pungkasnya.