Pasukan Garda Revolusi Iran Mulai Dimobilisasi ke Perbatasan
Perang Armenia vs Azerbaijan berpotensi meluas. Iran telah bersiaga di perbatasan wilayah perang Armenia vs Azerbaijan.
Editor: Malvyandie Haryadi
Armenia dan Azerbaijan sekali lagi menyepakati gencatan senjata dalam konflik Nagorno-Karabakh, yang berlaku mulai Senin (26/10/2020).
Kesepakatan itu disampaikan Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS), setelah gagalnya dua gencatan sebelumnya untuk menghentikan konflik di wilayah sengketa tersebut.
Gencatan senjata pertama dinegosiasilan oleh Perancis, dan yang kedua ditengahi oleh Rusia. Keduanya sama-sama dilanggar.
Gencatan senjata terbaru ini akan berlaku mulai Senin pukul 8.00 pagi waktu setempat, menurut pernyataan bersama dari Kementerian Luar Negeri AS dan Grup Minsk yang berusaha mengakhiri konflik melalui negosiasi.
Azerbaijan pada Minggu (25/10/2020) menyambut baik kesepakatan itu dalam sebuah pernyataan dari duta besarnya untuk AS, Elin Suleymanov, sambil menyalahkan Armenia.
"Kami mendesak Armenia mematuhi gencatan senjata dan menghentikan provokasi militernya seperti yang telah disepakati."
"Azerbaijan berkomitmen kuat mencapai perdamaian dan tingginya angka kematian warga sipil Azerbaijan dalam beberapa pekan terakhir menunjukkan siapa penyerangnya," ucap Suleymanov dikutip dari AFP.
Azerbaijan dan Armenia terlibat konflik atas Karabakh, sejak separatis Armenia yang didukung Yerevan menguasai provinsi di pegunungan itu dalam perang tahun 1990-an yang menewaskan 30.000 orang.
Namun kemerdekaan yang dideklarasikan sendiri oleh Karabakh belum diakui dunia bahkan oleh Armenia sendiri, dan tetap menjadi bagian dari Azerbaijan di bawah hukum internasional.
Perang terbaru ini pecah pada 27 September. Armenia dan Azerbaijan saling tuduh telah menargetkan warga sipil dan melanggar gencatan senjata sebelumnya.
Dorongan gencatan senjata terbaru muncul setelah Wakil Menteri Luar Negeri AS Stephen Biegun bertemu dengan Menteri Luar Negeri Armenia Zohrab Mnatsakanyan serta Menteri Luar Negeri Azerbaijan Jeyhun Bayramov pada Sabtu (24/10/2020).
Di samping itu ada pula ketua bersama Grup Minsk yang terdiri dari AS, Perancis, dan Rusia.
Sebelumnya Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada Jumat (23/10/2020) secara terpisah bertemu dengan Mnatsakanyan dan Bayramov di Washington, untuk mendesak mereka mengakhiri kekerasan dan melindungi warga sipil.
Negosiasi kemudian dilanjutkan keesokan harinya, disertai panggilan telepon dari Penasihat Keamanan Nasional AS Robert O'Brien kepada PM Armenia Nikol Pashinyan dan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ada Tembakan Nyasar, Iran Kerahkan Pasukan ke Perbatasan Azerbaijan-Armenia",