Mulai Kini Jepang Fokus Bio Diesel dan Baterai Capai Target Pengurangan Gas CO2 Sampai 0%
Mulai kini Jepang akan memfokuskan pada tenaga bio diesel dan baterai agar bisア mencapai target pengurangan gas emisi CO2 mencapai mendekati nol perse
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Mulai kini Jepang akan memfokuskan pada tenaga bio diesel dan baterai agar bisa mencapai target pengurangan gas emisi CO2 mencapai mendekati nol persen.
”Jepang akan lebih fokus mulai kini ke bio diesel dan baterai agar akrab lingungan dan mencapai target pengurangan gas emisi CO2 menca@ai mendekati nol persen tahun 2050," ungkap Sumiko Takeuchi, Direktur NPO Institut Untuk Ekonomi Lingkungan Selasa ini (27/10/2020).
Sebuah contoh fokus pada bio diesel diungkapkannya mengenai bis Seibu yang baru dioperasikan tanggal 7 September 2020 menggunakan bahan bakar bio-diesel.
Bis Seibu dari Kamiyamaguchi Tokorozawa perfektur Saitama menggunakan bahan bakar bio-diesel, yang menggunakan mikroalga Midorimushi (energi hijau)
Tanggal 16 September 2020 dilakukan upacara pengisian bahan bakar bio diesel di lokasi Met Life Dome di kota Tokorozawa, sebagai bukti dan simbol untuk menekankan pertimbangan lingkungan.
Bahan bakar tersebut dikembangkan oleh "Eugrena" (Tokyo), yang memproduksi makanan fungsional dan kosmetik yang memanfaatkan cacing hijau.
Minyak ringan dicampur dengan minyak alga halus dan lemak serta minyak sisa nabati sebagai bahan baku utama.
Hasil akhir, produk tersebut dapat digunakan pada mesin diesel biasa dan dapat mengurangi emisi karbon dioksida (CO2) hingga 10% dibandingkan dengan menggunakan bahan bakar diesel.
Bus yang digunakan masing-masing adalah salah satu dari dua kantor penjualan Kamishakuji dan Takiyama di Tokyo, dan telah beroperasi di Tokyo dan Saitama sejak 7 September.
Warna bis hijau sebagai lambang akrab lingkungan dengan tulisn "Bus ramah lingkungan Midorimusi yang beroperasi."
Bus Seibu akan menambah jumlah kendaraan yang digunakan seiring dengan peningkatan produksi bahan bakar.
Minyak goreng bekas (sekitar 60 liter per bulan) dari Asrama Wakashishi akan disediakan untuk produksi bahan bakar bio diesel tersebut.
Selain bio-diesel, Jepang akan mengembangkan pula berbagai baterai yang akan akrab lingkungan tetapi juga dapat bertahan lama terutama untuk penggunaan energi matahari (solar cell) di masa mendatang, tambah Takeuchi lagi.
Energi akrab lingkungan akan menjadi fokus lebih besar lagi di Jepang di samping energi nuklir yang ada saat ini akan dikurangi sedikit demi sedikit penggunaannya.
Sementara itu telah terbit buku baru "Rahasia Ninja di Jepang" yang sangat menarik, informasi lebih lanjut ke: info@ninjaindonesia.com
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.