Pemerintahan Trump Umumkan Rencana Penjualan Senjata ke Taiwan Senilai Rp 34,7 T
Pemerintahan Donald Trump menyampaikan rencana penjualan senjata sistem rudal Harpoon ke Taiwan senilai RP 34,7 triliun, Senin (26/10/2020).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintahan Donald Trump menyampaikan rencana penjualan senjata sistem rudal Harpoon ke Taiwan senilai Rp 34,7 triliun, Senin (26/10/2020).
Mengutip Independent.co.uk, pengumuman tersebut disampaikan selang beberapa jam setelah Beijing menyampaikan sanksi atas kontraktor pertahanan AS.
"Amerika Serikat mempertahankan kepentingan yang tetap dalam perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan," kata pejabat di Departemen Luar Negeri AS.
Baca juga: Pengusaha RI Tidak Cemas Perusahaan Rokok Elektrik AS Hengkang dari Asia
Baca juga: Pilpres AS Tinggal Sepekan, 9 Negara Bagian Ini akan Menentukan Trump atau Biden yang Bakal Menang
"(AS) menganggap keamanan Taiwan sebagai pusat keamanan dan stabilitas kawasan Indo-Pasifik yang lebih luas," tambahnya.
Dijelaskan, penjualan tersebut tak akan mengubah keseimbangan militer di wilayah tersebut.
Rudal Tombak
Lebih jauh, rudal tombak memiliki kemampuan menyerang kapal dan target darat.
Perusahaan Boeing menyebut, rudal tersebut menggunakan navigasi inersia dibantu dengan GPS dan mengirimkan hulu ledak seberat 500 pon.
Senjata ini dapat menargetkan situs pertahanan pantai, situs rudal permukaan-ke-udara, pesawat terbuka, kapal di pelabuhan serta fasilitas pelabuhan dan industri.
Baca juga: Borong Senjata Amerika, Taiwan: Kami Hanya Mempertahankan Diri
Baca juga: Pejabat Taiwan Terluka karena Bertengkar dengan Diplomat China di Fiji, Hubungan Diplomatik Memanas
Sanksi China
Sebagai tanggapan rencana penjualan senjata AS ke Taiwan ini, China berencana menjatuhkan sanksi kepada beberapa perusahaan Amerika, Senin (26/10/2020).
Termasuk pada Boeing, Lockheed Martin, dan perusahaan pertahanan AS lainnya, karena menyediakan senjata ke Taiwan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian tidak memberikan rincian tentang hukuman apa yang mungkin dijatuhkan atau kapan akan dilaksanakan.
"Untuk menjaga kepentingan nasional, China memutuskan untuk menjatuhkan sanksi kepada perusahaan Amerika yang terlibat dalam penjualan senjata ke Taiwan," kata Zhao.
Baca juga: Poke Balls Ini Bisa Dipakai untuk Naik Kereta hingga Beli Makanan Ringan di Taiwan
Baca juga: Dari Boba Milk Tea hingga Kue Nanas, Kuliner Asli Taiwan Kini Bisa dipesan Online
Seperti diketahui, hubungan China-AS jatuh ke level terendah dalam beberapa dekade ini.
Apalagi, kedua negara terlibat perselisihan tentang keamanan, teknologi, pandemi virus corona dan hak asasi manusia.
Beijing secara teratur menekan perusahaan Amerika termasuk Boeing sebagai upaya memengaruhi kebijakan AS.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.