Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Situs Web Kampanye Trump Diretas Hacker, Tim Kampanye: Tak Ada Data Sensitif

Situs web kampanye Donald Trump sempat diretas hacker, tetapi sekarang, situs ini sudah diperbaiki pada Selasa malam (27/10/2020)

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
zoom-in Situs Web Kampanye Trump Diretas Hacker, Tim Kampanye: Tak Ada Data Sensitif
SAUL LOEB / AFP
Presiden AS Donald Trump tiba untuk mengadakan rapat umum Make America Great Again saat dia berkampanye di Bandara Internasional Orlando Sanford di Sanford, Florida, 12 Oktober 2020. 

TRIBUNNEWS.COM - Situs web kampanye Presiden AS Donald Trump diretas hacker, Selasa (27/10/2020).

Mengutip CNN, terkait insiden ini, Direktur Komunikasi kampanye Tim Murtaugh buka suara melalui pernyataan.

"Sebelumnya, situs web kampanye Trump diretas dan kami bekerja dengan otoritas penegak hukum untuk menyelidiki sumber serangan itu," katanya.

"Tak ada data sensitif karena tidak ada yang benar-benar disimpan di situs," terangnya.

Saat ini, situs web kampanye Trump itu telah berhasil dipulihkan.

Diketahui, situs tersebut tampaknya berfungsi normal pada Selasa malam.

Baca juga: Obama Ledek Trump yang Kesal Pemberitaan Media AS Soal Angka Kematian Akibat Covid-19

Baca juga: Pemerintahan Trump Umumkan Rencana Penjualan Senjata ke Taiwan Senilai Rp 34,7 T

Presiden AS Donald Trump menggelar kampanye di Bandara Internasional Orlando Sanford di Sanford, Florida, 12 Oktober 2020.
Presiden AS Donald Trump menggelar kampanye di Bandara Internasional Orlando Sanford di Sanford, Florida, 12 Oktober 2020. (SAUL LOEB / AFP)

CNN telah menghubungi penyedia keamanan online yang terdaftar sebagai penyedia layanan untuk kampanye dan Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur AS.

Berita Rekomendasi

Sementara itu, Direktur Certified Information Systems Auditor (CISA) Chris Krebs berkata di Twitter.

"Seperti yang saya katakan kemarin, perusakan situs web merupakan sumber gangguan," terangnya.

"Jangan tertipu oleh upaya yang dirancang untuk mengalihkan perhatian, membuat sensasi, dan membingungkan," tambahnya.

"Pada akhirnya, mereka mencoba merusak kepercayaan Anda dalam proses pemungutan suara kami," tuturnya.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

 
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas