Jadi Tuan Rumah Kampanye Trump, 14 Daerah Negara Bagian ini Alami Peningkatan Kasus Infeksi Covid-19
Dari 17 kampanye Presiden AS Donald Trump, ditemukan bahwa 14 daerah di sejumlah negara bagian mengalami peningkatan kasus Covid-19.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
TRIBUNNEWS.COM - Berdasarkan investigasi CNN terhadap 17 kampanye Presiden AS Donald Trump, ditemukan bahwa 14 daerah di sejumlah negara bagian mengalami peningkatan kasus Covid-19.
Setidaknya 82 persen daerah di negara bagian yang menjadi tuan rumah kampanye Trump itu mengalami lonjakan infeksi satu bulan setelah acara.
Sebanyak 17 acara kampanye itu berlangsung antara 17 Agustus hingga 26 September 2020.
CNN mengevaluasi tingkat kasus harian baru per 100 ribu penduduk pada empat minggu sebelum, saat, dan empat minggu setelah acara kampanye di daerah dan tingkat negara bagian.
Dari 14 daerah yang mengalami peningkatan kasus, delapan diantaranya mengalami penurunan kasus di bulan sebelum kampanye.
Baca juga: Jika Menang, Trump Akan Pangkas Lagi Jumlah Pengungsi Di AS Sampai Level Terendah, Biden Sebaliknya
Baca juga: Situs Resmi Kampanye Presiden Trump Diretas
Enam daerah lainnya mengalami peningkatan infeksi pada bulan sebelumnya.
Analisis CNN juga menemukan bahwa di 10 daerah, tingkat infeksi baru tumbuh lebih cepat daripada tingkat keseluruhan untuk negara bagian.
Beberapa aksi kampanye yang disurvei termasuk kampanye Trump 12 September di Minden, Nevada.
Sebulan sebelum unjuk rasa, kasus infeksi Covid-19 mulai turun.
Namun, empat minggu setelah kejadian tersebut, tingkat kasus baru di daerah tersebut meroket sebesar 225 persen, melebihi peningkatan 74 persen yang dialami negara bagian lainnya dalam periode waktu yang sama.
CNN juga melihat lonjakan yang sama pada kampanye di Bemidji, Minnesota pada 18 September silam.
CNN menemukan bahwa tingkat infeksi meningkat sekitar sebulan sebelum acara kampanye.
Namun satu bulan kemudian, tingkat infeksi di daerah tersebut melonjak hingga melebihi 385 persen, bahkan lebih besar dari tingkat infeksi negara bagian.
Selain dua daerah itu, CNN juga menganalisa kasus infeksi di negara bagian Minnesota, Wisconsin, Arizona, Pennsylvania, New Hampshire, Carolina Utara, Michigan, Nevada, Wisconsin, Minnesota, Carolina Utara, Ohio, dan Florida.
Negara-negara ini menjadi tuan rumah kampanye Presiden Donald Trump.
Trump Kampanyekan Masker di Antara Pendukungnya yang Tak Pakai Masker
Presiden dari Partai Republik, Donald Trump memberi nada baru soal penggunaan masker dalam kampanyenya, Kamis (29/10/2020), dilaporkan CNN.
Di depan pendukungnya yang tidak bermasker, Trump mengatakan bahwa masker harus dipakai jika jarak sosial sulit dilakukan.
"Kami tahu penyakitnya. Kami menjaga jarak. Kami melakukan semua hal yang harus Anda lakukan," ujar Trump, setelah mengatakan bahwa lockdown bukan solusi atas pandemi Covid-19.
"Jika Anda mendekat, kenakan masker. 'Oh, itu kontroversial.' Itu tidak kontroversial bagi saya. Anda dekat, Anda memakai masker. Jarak sosial, jarak sosial," katanya kepada hadirin.
Penonton yang mendengarkan pidato Trump ini sebagian besar tidak menggunakan masker saat itu.
Kerumunan di acara kampanye tampak padat sampai-sampai beberapa orang membutuhkan bantuan medis karena kepanasan.
Bahkan, sebuah truk pemadam kebakaran disiapkan untuk mendinginkan para pendukung Trump ini.
Baca juga: Obama Ledek Trump yang Kesal Pemberitaan Media AS Soal Angka Kematian Akibat Covid-19
Baca juga: Pemerintahan Trump Umumkan Rencana Penjualan Senjata ke Taiwan Senilai Rp 34,7 T
Staf kampanye juga terlihat tidak mengenakan masker.
Presiden Trump secara terbuka mempertanyakan keefektifan masker dalam mencegah virus corona.
Padahal sudah ada panduan demikian dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), anggota Satuan Tugas Coronavirus Gedung Putih termasuk Dr. Deborah Birx dan Dr. Anthony Fauci, Ahli Bedah Umum AS Dr. Jerome Adams dan lainnya.
CNN sebelumnya melaporkan bahwa Presiden mengatakan dalam balai kota ABC pada September bahwa "ada banyak orang yang berpikir bahwa masker itu tidak baik."
Saat diminta contoh yang spesifik, Trump menyebut pelayan.
"Mereka datang, mereka melayani Anda dan mereka memakai masker. Dan saya melihatnya beberapa hari yang lalu, di mana mereka melayani saya dan mereka menyentuh masker itu."
"Saya tidak menyalahkan mereka. Mereka sedang menyentuh masker. Mereka menyentuhnya lalu menyentuh piringnya. Itu tidak bagus," kata Trump.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)