Voting Awal Pemilu AS 2020: Berapa Banyak Masyarakat yang Sudah Memilih sebelum 3 November?
Di Amerika Serikat, masyarakat bisa memberikan suaranya sebelum 3 November, hari H pemilu, baik langsung datang ke TPS atau melalui pos.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Pemilihan presiden wakil presiden di Amerika Serikat mengenal sistem early voting atau voting lebih awal, di mana masyarakat bisa memberikan suaranya sebelum hari H pemilihan.
Voting lebih awal bisa dilakukan per orangan di TPS khusus atau bisa juga melalui pos.
Voting awal per orangan sudah umum di Finlandia dan Kanada.
Sementara Swiss, Jerman, dan Inggris menerapkan pemungutan melalui pos.
Di Amerika Serikat, seperti yang dilansir BBC.com, masyarakat bisa memberikan suaranya sebelum 3 November, hari H pemilu, baik langsung datang ke TPS atau melalui pos.
Voting awal makin populer tiap pemilu empat tahunan.
Jumlah orang yang voting awal pada tahun 2016, lima kali lebih banyak dari orang yang voting awal 24 tahun sebelumnya, yaitu pada tahun 1992.
Baca juga: Siapa yang Diharapkan Putin Menangkan Pilpres Amerika Serikat, Trump atau Biden?
Baca juga: Seminggu sebelum Pemilu, Ini 6 Hal yang Perlu Diketahui tentang Pemilihan Presiden Amerika Serikat
Kini di masa pandemi Covid-19, voting awal di 50 negara bagian Amerika Serikat jumlahnya makin meningkat.
Donald Trump adalah satu di antara banyak orang yang sudah "mencoblos."
Ia memberikan suaranya d Florida pada Sabtu (24/10/02020) pagi lalu.
Namun, proses ini tidak secara merata populer.
Jadi, siapa yang melakukan voting lebih awal dan apa alasannya?
Ini yang perlu diketahui tentang voting awal di pemilu Amerika Serikat.
Berapa banyak orang yang sudah voting lebih awal tahun ini?