Serba-serbi Pilpres AS: Menang Suara Pemilih Bukan Jaminan Bakal Jadi Presiden
Pemilu di AS ini terbilang unik karena memiliki sistem yang sedikit berbeda dengan negara republik lainnya.
Editor: Malvyandie Haryadi
Sebagai informasi, jutaan orang telah melakukan voting awal secara pribadi atau melalui pos tahun ini karena adanya pandemi.
Oleh karena itu, kemungkinan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menghitungnya.
Apakah ada masalah jika pemenang belum diketahui di malam pemilihan?
Tidak. Faktanya, di bawah hukum federal, negara memiliki waktu hingga 8 Desember untuk menghitung suara dan menyelesaikan perselisihan yang ada.
Namun demikian, beberapa negara memiliki tenggat waktu yang lebih awal.
Mengapa negara-negara tertentu menjadi kunci pertarungan?
Pemilihan umum di AS pada dasarnya bukan tentang siapa yang memperolah suara terbanyak dari rakyat, tetapi mereka yang memperoleh 270 suara di Electoral College.
Tiap-tiap negara dan Washington DC memiliki setidaknya tiga dan paling banyak 55 suara.
Negara bagian Florida menjadi indikator utama kemenangan seorang kandidat. Sebab, di Florida, proses pemungutan suara diakhiri lebih cepat dibanding negara bagian lain.
Sehingga, suara dari Florida bisa dihitung dan diketahui lebih cepat dibnding negara bagian lainnya.
Kedua kandidat menganggap kemenangan dari negara bagian ini bersifat vital untuk menapaki kompetisi.
Apakah hasil pemilu bisa seri?
Bisa. Jika Trump memenangkan suara di Florida, Georgia, Iowa, North Carolina, dan Ohio, juga Pennsylvania, distrik kongresional kedua Maine dan distrik kongresional kedua Nebraska, masing-masing kandidat akan memperoleh 269 suara elektoral.
Mengutip Arsip Nasional AS, dalam hal Electoral College tidak memperoleh selisih suara untuk menentukan pemenang pemilu, tugas memilih presiden pun akan diserahkan ke DPR.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.