Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Serba-serbi Pilpres AS: Menang Suara Pemilih Bukan Jaminan Bakal Jadi Presiden

Pemilu di AS ini terbilang unik karena memiliki sistem yang sedikit berbeda dengan negara republik lainnya.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Serba-serbi Pilpres AS: Menang Suara Pemilih Bukan Jaminan Bakal Jadi Presiden
AP
Joe Biden masih memimpin tipis dengan 223 electoral votes. Sementara Donald Trump mengejar dengan 212 electoral votes. 

DPR akan memilih calon presiden yang memperoleh suara terbanyak di Electoral College.

Masing-masing delegasi negara bagian di DPR memiliki satu suara dan memiliki keleluasaan untuk menentukan cara memberikan suara.

Seorang capres harus mendapatkan setidaknya 26 suara negara bagian untuk bisa dinyatakan menang.

Apabila DPR diberi tugas memilih presiden saat pemenang tidak bisa didapat dari Electoral College, Senat bertugas memilih wakil presiden.

Setiap senator memberikan satu suara untuk calon wakil presiden. Karenanya, seorang kandidat wakil presiden harus memperoleh setidaknya 51 suara Senat untuk bisa dinyatakan menang.

Jika DPR gagal memilih presiden hingga datangnya hari pelantikan pada 20 Januari, wakil presiden terpilih dari proses Senat akan menempati posisi presiden hingga berakhirnya kebuntuan di DPR.

Pilpres berpengaruh

Berita Rekomendasi

Pemilu kali ini banyak disebut sebagai pemilihan presiden paling berpengaruh, karena dibayangi oleh wabah virus corona, kelesuan ekonomi, ketegangan rasial dan perasaan bahwa masa depan demokrasi tengah dipertaruhkan.

Warga AS yang berhak memberikan suara mereka sebelumnya telah berbondong-bondong mendatangi tempat pemungutan suara di seluruh negeri.

Mereka telah mengantre bahkan sebelum matahari terbit untuk memberikan suara mereka pada hari pemilu.

Para pemilih ini mengantre dan berbaris sambil menjaga jarak aman, di sekitar sekolah, stadion, dan gereja.

Beberapa dari mereka bahkan ada yang rela berkendara selama 5 jam untuk bisa memberikan suaranya.

Berdasarkan lembaga survei AP VoteCast, para pemilih kemungkinan menyebut krisis kesehatan masyarakat sebagai masalah bangsa yang paling penting, diikuti oleh masalah ekonomi.

Ada lebih sedikit pemilih yang menyebutkan keprihatinan akan masalah perawatan kesehatan, rasisme, penegakan hukum, imigrasi, atau perubahan iklim.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas