Massa Pendukung Trump Kepung TFC Center di Detroit, Desak Penghitungan di Michigan Dihentikan
pendukung Presiden Amerika Serikat Donald Trump dilaporkan memadati kantor panitia penghitungan suara Michigan
Editor: Sanusi
Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, MICHIGAN - Massa pendukung Presiden Amerika Serikat Donald Trump dilaporkan memadati kantor panitia penghitungan suara Michigan di TFC Center, Detroit, Rabu (4/11/2020) waktu Amerika.
Massa pendukung Trump mendesak agar proses penghitungan suara pemilu di Michigan dihentikan.
Dilansir Tribunnews.com dari Newsweek, Kamis (5/11/2020), Joe Biden sudah mendekati 99 persen untuk memenangkan Michigan.
Baca juga: Sempat Unggul di Sejumlah Negara Bagian Demokrat, Trump Tuding Ada Suara yang Menghilang
Baca juga: Trump Mulai Ancam Ajukan Gugatan Hukum, Biden Yakin Menangi Pilpres Amerika Serikat
Namun massa pendukung Trump tiba-tiba memadati kantor panitia penghitungan suara Michigan dan mendesak agar proses penghitungan suara dihentikan.
Hal itu terjadi beberapa saat setelah manajer kampanye Trump, Bill Stepien menyebut pihaknya tidak mendapatkan akses untuk mengawasi proses perhitungan suara di Michigan.
Atas dasar itu Stepien menyatakan pihaknya akan melayangkan gugatan kepada Pengadilan Michigan agar proses penghitungan suara dihentikan.
"Hentikan penghitungan! Hentikan penghitungan!," demikian teriakan Republikan berulang-ulang di luar TCF Center.
Video para demonstran pun ramai direkam netizen dan diunggah ke media-media sosial, termasuk Twitter.
Terlihat pula para polisi berjaga di luar TCF Center mencegah massa Republikan merangsek ke dalam fasiltas tersebut.
"Biarkan kami masuk," ujar salah satu pengunjuk rasa di luar fasilitas TCF Center di Kota Detroit tersebut.
Sementara ini jumlah suara elektoral yang diraih calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Joe Biden, hampir mendekati ambang batas kemenangan yang ditetapkan.
Dalam penghitungan suara elektoral yang dilansir dari Fox2detroit.com, Kamis (5/11/2020), Biden sementara unggul dengan 253 suara elektoral, sedangkan Donald Trump hanya mendapatkan 213 suara elektoral.
Dari hasil perhitungan Associated Press (AP), Biden meraih 264 suara, sementara Trump sampai saat ini mendapatkan 214 suara elektoral.
Masing-masing capres harus mendapatkan 270 dari 538 suara elektoral untuk bisa memenangkan pilpres.