Polisi Tangkap 10 Orang di Portland dan 50 Orang di New York pada Malam Penghitungan Suara Pemilu
Gubernur Oregon, Kate Brown menyiagakan pasukan Garda Nasional negara bagian untuk mencegah "aksi kekerasan meluas" pada malam setelah pemungutan suar
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK — Polisi di kota Portland melakukan penangkapan dan menyita kembang api, palu dan senapan setelah aksi unjuk rasa larut malam, di saat penghitungan suara pemilu Amerika Serikat (AS) sedang dilakukan di sejumlah negara bagian, Rabu (4/11/2020) malam waktu setempat.
Atas hal itu, Gubernur Oregon, Kate Brown menyiagakan pasukan Garda Nasional negara bagian untuk mencegah "aksi kekerasan meluas" pada malam setelah pemungutan suara dalam pemilihan presiden AS.
Reuters melansir keterangan kepolisian Portland, pihaknya menangkap sepuluh orang dalam aksi unjuk rasa tersebut.
Selain itu kerusuhan juga terjadi di pusat kota itu. Departemen Kepolisian New York (NYPD) mengatakan pihaknya juga melakukan penangkapan terhadap sekitar 50 orang dalam aksi protes yang menyebar di kota itu di penghujung hari Rabu (4/11/2020).
"Semua aksi unjuk rasa yang berubah menjadi kerusuhan terjadi di pusat kota. Kami telah melakukan penangkapan terhadap 10 orang", kata seorang juru bicara Kepolisian Portland kepada Reuters dalam sebuah pernyataan yang dikirim melalui email.
Baca juga: Kerusuhan Meledak di Tengah Pilpres AS, Massa Pecahkan Kaca Toko dan Lempar Bom Molotov di Portland
Demonstrasi juga terlihat di beberapa kota di AS lainnya pada Rabu malam ketika para aktivis menuntut agar penghitungan suara dilanjutkan di beberapa kota, termasuk Atlanta, Detroit, New York, dan Oakland.
Portland telah beberapa kali melakukan demonstrasi sejak kematian Floyd, terutama di pusat kota, dengan protes sesekali berubah menjadi bentrokan antara demonstran dan polisi serta antara kelompok sayap kanan dan kiri.
Protes anti-rasisme telah menuntut diakhirinya kebrutalan polisi dan ketimpangan rasial, sementara aksi unjuk rasa yang baru lebih pada seputar pemungutan suara untuk menuntut penghitungan penuh suara yang telah diberikan publik pada Selasa (3/1//2020).
Unjuk Rasa Berakhir Kerusuhan
Aksi unjuk rasa di pusat kota Portland berubah menjadi kerusuhan.
Kerusuhan itu diumumkan di tengah gelombang unjuk rasa brutal. Orang-orang merusak jendela dan pertokoan di sekitarnya.
Dua kelompok berbeda berkumpul di lokasi terpisah pada Rabu, sebelum melakukan arak-arakan ke pusat kota Portland, sebagaimana dilaporkan Fox News.
Satu kelompok memblokir lalu lintas ketika pengunjuk rasa melintasi Jembatan Morrison.
Menurut Brenna Kelly dari Fox 12 Oregon, pengunjuk rasa melemparkan bom molotov dan botol kaca.
Satu orang yang ditangkap ditemukan memiliki senapan.
Sementara itu menurut laporan Oregon Live, demonstrasi dimulai di dua titik terpisah, satu di Portland Barat Laut dan satu di Portland Tenggara.
Kedua aksi tersebut dimulai sebagai unjuk rasa dan berlangsung hingga matahari terbenam.
Aksi Northwest Portland, yang diadakan di North Park Blocks di pusat kota, dinilai menjadi aksi pertama pasca pemilihan.(Reuters/Fox)