Suara Capres AS Joe Biden Melonjak 138.000 di Michigan, Ternyata Salah Ketik
Kesalahan itu langsung diperbaiki oleh pejabat negara bagian setempat, tetapi analis independen mengklaim itu adalah penipuan online di pilpres AS.
Editor: Hasanudin Aco
Pilpres AS mendapat jurnalis senior ABC Australia David Lipson.
Melalui akun Twitter-nya yang terverifikasi, David yang merupakan kepala biro AS untuk ABC Australia menyebutkan, saling klaim kemenangan itu mirip dengan kondisi pilpres di Indonesia.
"Feeling like Indonesian politics rn," tulis David.
David Lipson sendiri pernah berpengalaman sebagai jurnalis yang meliput di Indonesia pada 2018-2019. Dia pun pernah meliput Pilpres 2019 yang saat itu diikuti oleh Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Twit David Lipson itu lantas ditanggapi oleh Ross Tapsell. Ross merupakan pengajar senior di School of Culture, History and Languange Australian National University (ANU).
Ross Tapsell juga dikenal memiliki konsentrasi studi terhadap kondisi sosial politik di Indonesia.
4. Bertarung habis-habisan
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komaruddin mengarakan, kondisi Pilpres AS dengan Pilpres Indonesia 2019 memang memiliki kesamaan.
Pertama, kedua calon sama-sama bersaing secara habis-habisan.
"Persaingannya habis-habisan. Hinga titik darah penghabisan. Sehingga (saat itu) Prabowo mengklaim kemenangan. Walaupun kalah. Ini sepertinya mirip di AS saat ini," ujar Ujang ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (5/11/2020).
5. Konsekuensi negara demokratis
Ujang Komaruddin menilai Pilpres AS mirip Pilpres Indonesia kemungkinan karena kedua negara sama-sama menganut sistem demokrasi.
"Dan demokrasi di Indonesiakan banyak merujuk ke AS.Demokrasi memang menghasilkan persaingan kontestasi terbuka dan ketat. Dan persaingan dalam kontestasi politik tersebut bisa mengarah ke polarisasi dan konflik," kata Ujang.
Namun, kata dia, demokrasi juga punya jalan keluar dengan cara konsensus.