Survei Perusahaan Jepang, 10 Perusahaan Jepang Akan Ke Luar dari Indonesia
Sekitar 10 perusahaan Jepang akan ke luar dari Indonesia, umumnya dua pertiga dari bisnis produsen (maker) yang mengalami kesulitan bisnis
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Hasil survei kuesioner online dari 11 hingga 25 September 2020, menargetkan perusahaan klien Japan Asia Consultants (JAC), menunjukkan sekitar 10 perusahaan Jepang di Indonesia akan ke luar dari Indonesia karena pandemi Corona kesulitan bisnis yang dialaminya di Indonesia.
"Sekitar 10 perusahaan Jepang akan ke luar dari Indonesia, umumnya dua pertiga dari bisnis produsen (maker) yang mengalami kesulitan bisnis karena pandemi Corona dan merugi di Indonesia," papar sumber Tribunnews.com di Yamada Consultant yang melakukan survei tersebut Kamis ini (5/11/2020).
Pada hakekatnya para pemimpin di Indonesia diharapkan banyak perusahaan Jepang agar memiliki visa ke depan jangka panjang.
"Mungkin bagus kalau pemimpin di Indonesia memiliki visi jangka panjang yang jelas sehingga perusahaan dan karyawan beserta keluarganya juga bisa merencanakan hidup mereka dengan baik. bagaimana nanti anaknya kalau sudah masuk sekolah dan sebagainya sehingga memberikan motivasi semangat bekerja lebih giat lagi untuk masa depan perusahaan dan Indonesia," paparnya.
Beberapa hambatan yang tetap mengganjal perusahaan Jepang di Indonesia menurutnya seperti perpajakan, soal visa atau ijin tinggal dan sebagainya.
"Namun kini dengan adanya Omnibus Law yang baru kita menyambut baik dan berharap akan lebih sederhana lebih mudah dan lebih nyaman lagi berusaha serta berbisnis di Indonesia dalam waktu mendatang."
Jumlah responden yang valid adalah 159 perusahaan. Industri manufaktur menyumbang dua pertiga dari survei tersebut.
Ketika ditanya tentang seberapa besar pengaruh pandemi Corona baru (epidemi global) di basis Indonesia, 64,1% menjawab “sangat terpengaruh” dan 34,0% menjawab “sedikit terpengaruh”. Sedangkan "Tidak berpengaruh" adalah 1,9%.
Sekitar 72% secara total responden memprediksikan prospek bisnis selama 20 tahun mendatang akan turun menjadi kurang dari 80% dibandingkan tahun sebelumnya. Dari jumlah tersebut, 14,5% menjawab kurang dari 50%.
Sebagian besar perusahaan tidak berhasil memulihkan penurunan kinerja bisnisnya dan diperkirakan akan turun sampai ke bawah level tahun sebelumnya sepanjang tahun.
Sementara situasi sulit terus berlanjut akibat bencana corona, 51,6% responden menjawab pertanyaan, “Adakah perubahan posisi bisnis atau strategi manajemen Indonesia?”, dijawab “Sama pentingnya dengan sebelumnya”.
Di sisi lain, 6,3% perusahaan menjawab bahwa mereka mempertimbangkan untuk mundur dari bisnis di Indonesia atau sekitar 10 perusahaan akan meninggalkan Indonesia.
Akibat kesulitan ekonomi yang ada di Indonesia itu, semakin banyak perusahaan Jepang melakukan konsultasi dengan pihak Yamada Consultant saat ini.