UPDATE Hasil Pilpres AS: Biden hanya Butuh Kemenangan di Satu Negara Bagian untuk Jadi Presiden AS
Update hasil Pilpres Amerika Serikat (AS) 2020, Joe Biden masih unggul dibandingkan Trump.
Penulis: Daryono
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Update hasil Pilpres Amerika Serikat (AS) 2020, Joe Biden masih unggul dibandingkan Trump.
Dilaporkan The Guardian sebagaimana dikutip Tribunnews.com pada Jumat (6/11/2020) siang pukul 14.38, Joe Biden terus mengurangi suara Donald Trump di Pennsylvania dan Georgia.
Sejauh ini, Biden memiliki lebih banyak peluang untuk menjadi Presiden AS.
Biden memimpin penghitungan suara dengan jumlah 264 elektorat, sedangkan Trump sebanyak 214 elektorat.
Biden mendapatkan 264 setelah dia dinyatakan sebagai pemenang di Michigan dan Wisconsin pada Rabu kemarin.
Baca juga: Trump Kalahkan Rekor Suara Populer Obama, Perkuat Spekulasi Pencalonan 2024 Jika Kali Ini Kalah
Sementara Trump memperoleh satu suara di Maine.
Trump juga menambahkan Alaska dengan tiga suara meski penghitungan belum selesai sepenuhnya.
Dengan tambahan itu, Trump mengklaim mendapat 217 elektorat.
Untuk memenangi Pilpres AS, kandidat harus mengantongi 270 elektorat.
Hingga saat ini masih ada empat negara bagian yang dalam penghitungan suara yakni Nevada, North Carolina, Georgia dan Pennsylvania.
Untuk bisa memenangi Pilpres AS dan mengalahkan Biden, Trump harus mendapatkan 53 elektorat.
Ini artinya dia harus memenangkan penghitungan di empat negara bagian tersebut.
Sementara, jalan Biden untuk ke Gedung Putih diperkirakan semakin mudah.
Ia hanya membutuhkan 6 suara elektorat atau kemenangan di satu negara bagian.
Baca juga: Jawab Tudingan Trump, Biden: Tidak Ada yang akan Ambil Demokrasi Kita dari Kita
Jalan itu akan dengan mudah didapat Biden jika ia memenangkan perebutan suara di Pennsylvania yakni sebanyak 20 suara.
Jika Biden kalah di Pennsylvania, Biden masih kesempatan menang jika ia berhasil menang di Nevada (6 suara).
Perhitungan suara sementara di Nevada, Biden unggul dengan selisih tipis.
Biden juga masih memiliki kesempatan menang jika ia menang di dua negara lain yakni Georgia atau North Carolina.
Biden Minta Pendukung Tenang
Calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden mendesak pendukungnya untuk sabar menunggu penghitungan suara.
"Saya meminta semua orang untuk tetap tenang," kata Biden.
"Kita akan segera tahu."
Pernyataan itu diucapkannya setelah Biden dan pasangannya, Senator Kamala Harris dari California, menerima pengarahan tentang ekonomi dan pandemi virus corona di The Queen theater di Wilmington, Delaware, pada Jumat (6/11/2020) pagi atau Kamis malam waktu setempat.
"Kami terus merasa sangat senang dengan posisi kami," kata Biden.
"Kami tidak ragu bahwa ketika penghitungan selesai, Senator Harris dan saya akan dinyatakan sebagai pemenang."
Trump Tuduh Pemilu Curang
Sementara, sebelumnya Trump telah melontarkan tuduhan tanpa bukti yang menyebut Pemilu telah dicurangi.
"Mereka mencoba mencuri pemilu," kata Trump dalam pernyataan di Gedung Putih pada Kamis (5/11/2020) malam waktu setempat, dua hari setelah pemungutan suara pemilu AS ditutup, demikian diberitakan Kompas.com.
Tanpa memberikan bukti, Trump berpidato selama hampir 17 menit untuk membuat semacam pernyataan yang menghasut tentang proses demokrasi di AS.
Baca juga: Beberapa Stasiun TV di AS Boikot Siaran Langsung Pidato Trump Karena Berisi Hoax
Bahkan, dia tidak membuat sesi tanya jawab dan tidak mempersilakan wartawan mengajukan pertanyaan setelah dia berpidato.
Menurut Trump, Partai Demokrat menggunakan suara ilegal untuk mencuri pemilihan dari kubunya sebagaimana dilansir dari AFP.
“Kalau kalian menghitung suara legal, saya menang dengan mudah. Mereka (Partai Demokrat) mencurangi pemilu, dan kami tidak akan membiarkannya terjadi,” klaim Trump.
Pidato Trump tersebut merupakan kemunculan pertama Trump di depan media setelah malam pemilu berakhir pada Selasa (3/11/2020) malam.
(Tribunnews.com/Daryono/Tiara) (Kompas.com/Danur Lambang Pristiandaru)