Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Mantan Petinju Jepang Relakan Tubuhnya Dipukuli Demi Lunasi Utang Rp 26,7 Miliar

Hareruya entah bagaimana berhasil menyembunyikan pekerjaan sampingannya dari keluarganya sampai mereka melihat fitur tentang dia di TV Jepang.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Cerita Mantan Petinju Jepang Relakan Tubuhnya Dipukuli Demi Lunasi Utang Rp 26,7 Miliar
Koresponden Tribunnews.cm/Richard Susilo
Akira Hareruya (50), mantan petinju kick-boxing Jepang yang menjadi nagurareya, bantalan tubuh untuk dipukuli. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sekitar 17 tahun lalu mantan petinju kick-boxing asal Jepang, Akira Hareruya yang kini berusia 50 tahun, terlilit uutang sekitar 200 juta yen atau sekira Rp 26,7 miliar.

Untuk membayar utang tersebut, atas ide temannya, Akira menyediakan diri untuk dipukuli oleh siapa saja dengan membayar 1.000 yen per menit atau sekitar Rp 133.000.

Pekerjaan serabutan Hareruya secara singkat membuatnya menjadi seperti objek wisata di Tokyo.

Jika malam tiba, di depan lapangan Koma Kabukicho Shinjuku sekitar 10 tahun lalu dibuka Nagurareya.

Acara seperti pertandingan tinju biasa. Namun orang bisa memukuli lawannya dengan bebas. Sedangkan lawannya tak boleh balas memukul.

Untuk mengurangi beban utang Hareruya juga menerbitkan buku 'Nagurareya', yang terjual 10.000 eksemplar dengan harga sekitar 8.000 yen.

Berita Rekomendasi

Sayangnya, ini tidak berhasil mengumpulkan cukup uang untuk melunasi utangnya (yang naik secara tak terduga), dan bahkan menimbulkan masalah di rumah.

Hareruya entah bagaimana berhasil menyembunyikan pekerjaan sampingannya dari keluarganya sampai mereka melihat fitur tentang dia di TV Jepang, akhirnya ketahuan juga oleh keluarganya.

Akira Hareruya (50), mantan petinju kick-boxing Jepang yang menjadi nagurareya, bantalan tubuh untuk dipukuli.
Akira Hareruya (50), mantan petinju kick-boxing Jepang yang menjadi nagurareya, bantalan tubuh untuk dipukuli. (Koresponden Tribunnews.cm/Richard Susilo)

Dapat dimengerti bahwa ini menyebabkan kejutan dan kesusahan serta keprihatinan di dalam keluarga.

Bagaimana tidak, cari uang dengan menjadikan dirinya dipukuli orang lain.

"Saya selalu berdiri di sini setiap malam," kata Hareruya yang sudah pernah ditinju sedikitnya 8.000 orang hingga saat ini untuk urusan Nagurareya.

Dari berbagai orang yang memukulinya, kadang-kadang, ada semacam pukulan mantan petinju profesional dijatuhkan langsung ke pelipis.

Tak jarang juga dia terkena hook badan dan dadanya patah, dan patah tulang rusuk serta luka memar di kaki seperti kena penyakit kronis.

Dahi pecah-pecah, hidung berdarah atau luka di mulut.

"Jika kamu melakukan itu, kamu akan terbunuh nanti," kata keluarganya.

Baca juga: Biayanya Rp 133 Ribu Semenit, Orang di Jepang Bebas Memukul Akira untuk Menghilangkan Stres

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas