Setelah Pilpres, AS Menghadapi Lonjakan Virus Corona hingga Membuat Rumah Sakit Kewalahan
Setelah Pilpres selesai, Amerika Serikat menghadapi lonjakan kasus corona hingga membuat beberapa rumah sakit kewalahan.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Selesainya Pilpres AS rupanya memberi dampak kesehatan yang kurang baik bagi Negeri Paman Sam.
Kasus virus corona atau Covid-19 melonjak tajam hingga kembali mencapai rekor.
Dalam waktu 10 hari pertama di bulan November, AS mencatat kenaikan kasus hingga 1 juta pasien pada Selasa (10/11/2020) kemarin.
Meluasnya penularan virus pun tidak menunjukkan tanda-tanda melambat.
Lonjakan baru ini justru tampak lebih besar dan lebih luas dibanding lonjakan yang terjadi pada awal pandemi.
Kendati demikian, para ahli menilai negara ini lebih mampu menangani virus dalam lonjakan kali ini.
Baca juga: Terpilih Jadi Presiden Amerika Serikat, Joe Biden Siapkan Langkah Hadapi Virus Corona
"Kami pasti berada di tempat yang lebih baik dalam hal alat dan pengetahuan medis yang lebih meningkat," kata William Hanage, peneliti penyakit menular dari Universitas Harvard, dikutip dari APnews, Rabu (11/11/2020).
Lonjakan kasus Covid-19 baru-baru ini telah mencapai rekor sepanjang sejarah pandemi di AS.
Tercatat lebih dari 100.000 kasus dilaporkan per hari sejak 31 Oktober lalu.
Menurut data Proyek Pelacakan COVID-19 di AS, 61.964 orang dirawat di rumah sakit.
Beberapa negara bagian melaporkan catatan kasus pada Selasa kemarin.
Baca juga: Update Covid-19 Global Hari Ini: Total 6,6 Juta Pasien di Amerika Serikat Dinyatakan Sembuh
Di antaranya, lebih dari 12.600 kasus baru dilaporkan di Illinois, 10.800 di Texas dan 7.000 di Wisconsin.
Bahkan catatan kematian pun meningkat hingga mencapai rata-rata lebih dari 930 per hari.
Akibatnya, sebagian besar rumah sakit kewalahan menghadapi lonjakan kasus pada bulan ini.