Barack Obama Akan Rilis Buku Berjudul A Promise Land, Berisi Soal Perjalanan Hidupnya
Mantan Presiden Amerika Serikat Barrack Obama merilis buku barunya berjudul A Promised Land pada Selasa (17/11/2020) besok.
Penulis: Shella Latifa A
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Presiden AS, Barrack Obama akan merilis buku tentang perjalanan hidupnya, Selasa (17/11/2020) besok.
Buku perjalanan hidupnya ini berjudul A Promised Land.
Dilansir akun Facebook resminya, Obama mengunggah postingan disertai foto keluarga dan bukunya, Minggu (15/11/2020).
Pada caption, Obama menuturkan ketidakhadiran sang ayah sejak kecil membuatnya ingin menjadi sosok ayah yang seperti apa.
Baca juga: Para Tokoh AS Ucapkan Selamat untuk Joe Biden & Kamala Harris, dari Barack Obama hingga Bill Clinton
Ketika sang anak, Malia lahir, Obama berjanji pada dirinya sendiri jika anak-anaknya akan mengenal dirinya dan tumbuh dengan merasakan kasih sayangnya.
Pria berusia 59 tahun ini juga mengatakan, tidak ada tempat di dunia ini yang lebih ia sukai dibandingkan bersama sang istri Michelle and kedua putrinya.
Melalui postingannya ini, Obama menuturkan, buku tersebut didedikasikan untuk keluarganya.
"Fakta bahwa ayah saya tidak hadir di sebagian besar hidup saya sejak masih kecil, membantu saya membentuk sebuah gagasan saya ingin menjadi sosok ayah yang seperti apa."
"Ketika Malia lahir, saya berjanji pada diri sendiri bahwa anak-anakku akan mengenal saya, mereka akan tumbuh dengan merasakan kasih sayangku yang kuat dan konsisten, mengerti kalau saya selalu mengutamakan mereka."
"Saat melayani sebagai presiden, saya memastikan untuk makan malam dengan Michelle, Sasha dan Malia setiap malam pada pukul 06.30."
"Kami makan malam dengan hidangan yang lezat dan bertemu pada hari-hari kami."
"Itu adalah salah satu bagian terbaik dari hidup di atas gedung, seperti yang terkadang saya sebut."
"Melihat mereka tumbuh menjadi wanita muda yang cerdas, kuat, dan penuh kasih sayang telah menjadi kebahagiaan terbesar di hidup saya."
"Saya selalu diingatkan bahwa tak ada tempat di dunia yang lebih saya suka daripada bersama Miche dan putri kami – itulah mengapa saya mendedikasikan buku memoir ini untuk mereka," tulis Obama.
Diketahui, putri pertama Obama bernama Malia Ann Obama.
Sementara, putri keduanya bernama Natasha Obama atau dikerap disapa Sasha.
Menurut situs buku Obama obamabook.com, karyanya ini diterbitkan oleh Penguin Random House.
Sementara dari abc11.com, Obama telah menulis dua buku yaitu The Audacity of Hope yang terbit 2006 dan Dreams From My Father yang dirilis pada 1995.
Selain itu, istrinya Michelle Obama juga merilis buku pada 2018 berjudul Becoming.
Dikutip dari 13newsnow.com, Obama menjelaskan dalam buku memoir ini, ia mencoba memberikan gambaran pada pembaca tentang perjalanan pribadinya dengan sang istri.
Bukunya ini juga akan berisi tentang kehidupan politik seperti peristiwa penting dan orang-orang yang membentuknya.
Buku setebal 768 halaman ini merupakan memoir presiden yang paling ditunggu, karena kualitas penulisannya.
Obama disebut presiden paling sastra karena telah menulis dua buku yang sangat dikagumi dan telah terjual sebanyak jutaan.
Direktur Utama Toko Buku Barnes & Noble, James Daunt menyamakan antusiasme terhadap buku Obama dengan buku lain.
Menurutnya, buku ini tampaknya akan menjadi novel memoir presiden terlaris dalam sejarah setara dengan novel Harry Potter karya JK Rowling.
Namun, buku A Promised Land akan menghadapi rintangan yang berbeda.
Obama tidak dapat melakukan tur buku ini karena adanya pandemi virus covid-19.
Ia juga membutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikan tulisannya ini dibandingkan dengan buku karya Presiden AS ke-43, George Walker Bush berjudul Decision Point.
Dikutip dari cuitan akun twitter resmi miliknya, @BarrackObama, Obama juga menjelaskan sedikit tentang bukunya.
"Tak ada perasaan ingin menyelesaikan sebuah buku, dan saya bangga pada ini."
"Pada buku A Promised Land, saya mencoba memberikan pertanggungjawaban secara jujur tentang kepresidenan saya, kekuatan yang kita hadapi sebagai sebuah bangsa, dan bagaimana kita dapat memperbaiki perpecahan kita dan membuat demokrasi berjalan pada setiap orang," tulisnya.
(Tribunnews.com/Shella)