Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bocah 13 Tahun Dipaksa Menikah dengan Pria 48 Tahun, Dijadikan Istri Kelima hingga Boleh Sekolah

Seorang bocah di bawah umur berusia 13 tahun disebut dipaksa menikah dengan pria yang usianya 35 tahun lebih tua darinya.

Penulis: garudea prabawati
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Bocah 13 Tahun Dipaksa Menikah dengan Pria 48 Tahun, Dijadikan Istri Kelima hingga Boleh Sekolah
(Gambar: ViralPress) Via Mirror.co.uk
Gadis 13 tahun menikah dengan pria 48 tahun. 

1. Bocah 15 Tahun Menikah dengan Remaja Putus Sekolah

MENIKAH DINI: ES (15) tengah membuat kopi untuk tamu di rumah suaminya, di Desa Setiling, Batukliang Utara, Lombok Tengah.
MENIKAH DINI: ES (15) tengah membuat kopi untuk tamu di rumah suaminya, di Desa Setiling, Batukliang Utara, Lombok Tengah. (Kontributor TribunLombok.com, Sirtu)

Seorang bocah perempuan berinisial ES (15) warga Kecamatan Batukelang Utara, Lombok Tengah, NTB itu memilih menikah dengan remaja putus sekolah UD (17).

Mereka berdua nekat menikah di usia dini pada 10 Oktober 2020.

Baca juga: 3 Kisah Pernikahan Dini Viral di NTB, Nikahi 2 Gadis dalam Sebulan, Ada yang Baru Berusia 12 Tahun

ES yang saat ini duduk di kelas 3 SMP mengaku pernikahan tersebut memang keinginannya.

ES yang ditemui di rumahnya menuturkan, ia menikah karena merasa itu menjadi pilihan terbaik saat ini.

”Karena kelamaan belajar di rumah,” katanya, sembari menunduk, dikutip dari TribunLombok.com.

Ia mengaku bosan terus menerus belajar dari rumah sejak pandemi Covid-19.

Berita Rekomendasi

Diketahui, sekolah menerapkan sistem belajar secara daring atau online.

Hampir semua temannya pun belajar secara daring. Akses internet di desanya cukup bagus.

Baca juga: Harus Selalu Tunduk, Terkuak Perjanjian Pernikahan Nikita Willy Setelah Jadi Istri Indra Priawan

Sayangnya, ES tidak memiliki handphone (HP) untuk mengikuti proses belajar mengajar itu.

Bila ingin mengikuti pelajaran, ia harus numpang di rumah teman yang punya HP.

”Banyak sinyal, tapi tidak punya HP,” keluhnya.

Berasal dari keluarga kurang mampu, ES pun sampai saat ini belum bisa membeli HP untuk belajar daring.

Keluhan itu pernah disampaikannya ke pihak sekolah, namun tidak ada solusi.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas