TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Sekretaris Negara Bagian Georgia Brad Raffensperger tidak yakin hasil penghitungan suara ulang akan mengubah kemenangan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) dari Demokrat Joe Biden yang sebelumnya tercatat.

Hal itu disampaikan Brad Raffensperger kepada CNN, Rabu (18/11/2020) waktu setempat, seperti dilansir Reuters, pada Kamis (19/11/2020).

"Kami sedang menyelesaikan penghitungan suara, menunggu beberapa kabupaten lagi untuk kembali kepada kami - beberapa kabupaten besar - tetapi saya tidak percaya pada akhirnya itu akan mengubah hasil total," kata Raffensperger.

Para pejabat pemilu di Georgia memperkirakan penghitungan suara pemilihan presiden AS 3 November akan selesai pada Rabu (18/11/2020) waktu setempat.

Demikian manajer implementasi sistem pemungutan suara Georgia, Gabriel Sterling, mengatakan dalam panggilan video dengan wartawan.

Baca juga: Di Twitter, Trump Pecat Kepala Keamanan Siber Pemilu AS yang Sebut Tak Ada Kecurangan  

Negara Bagian Georgia akan mengumumkan hasilnya kepada publik  pada  Kamis (19/11/2020) waktu setempat.

Sebelumnya Sekretaris Negara Bagan Georgia Brad Raffensperger mengatakan daerahnya akan menghitung ulang semua surat suara pemilihan umum Amerika Serikat (Pemilu AS).

Penghitungan dilakukan secara manual lantaran margin perolehan suara antara Presiden Donald Trump dan Joe Biden sangat kecil.

Penghitungan suara di Georgia menunjukkan Joe Biden mengungguli Donald Trump dengan selisih 14.101 suara dari sekitar 5 juta di seluruh negara bagian.

"Benar-benar harus melakukan penghitungan ulang dengan tangan karena marginnya sangat dekat. Kami ingin memulainya sebelum pekan ini habis," kata Raffensperger, Kamis (12/11/2020).

Dia mengatakan, petugas pemilu akan menghitung ulang dengan disaksikan perwakilan kedua kandidat.

Dia menjelaskan, petugas harus menghitung ulang minimal 23 ribu surat suara dalam waktu satu jam untuk sembilan hari ke depan. Penghitungan ulang harus selesai pada 20 November 2020.  (Reuters/CNN)