Akun IG Paus Franciskus Sukai Foto Model Brasil, Vatikan Tuntut Penjelasan
Vatikan menuntut penjelasan dari Instagram setelah akun resmi Paus Fransiskus menyukai foto model Brasil yang berpakaian minim.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM – Vatikan menuntut penjelasan dari Instagram setelah akun resmi Paus Franciskus menyukai foto model Brasil yang berpakaian minim.
Mengutip The Guardian, tetapi, tidak jelas kapan foto Natalia Garabotto mendapat ‘like’ dari akun terverifikasi milik Paus Fransiskus tersebut.
Menurut Chatolic News Agency (CNA), hingga 13 November 2020, tanda Paus Fransiskus menyukai foto model Brasil tersebut masih terlihat.
Baca juga: Paus Fransiskus Ucapkan Selamat pada Joe Biden, Presiden Katolik Kedua dalam Sejarah AS
Baca juga: Paus Fransiskus Berikan Berkat dan Selamat kepada Joe Biden
COY Co, perusahaan manajemen Garibotto membuat beberapa publisitas dan mengunggah ulang foto tersebut di akun Instagramnya pada Jumat lalu (13/11/2020).
Manajemen menulis, “menerima Berkat Resmi Paus”.
Model dari Brasil tersebut diketahui memiliki 2,4 juta pengikut di Instagramnya, juga mengunggah candaan “Setidaknya aku akan ke surga”.
Mengutip sumber yang dekat dengan kantor pers Vatikan, CNA mengatakan penyelidikan sedang dilakukan untuk menentukan bagaimana foto itu disukai.
Baca juga: Paus Fransiskus Sampaikan Dukungan untuk Serikat Sipil Bagi LGBT
Baca juga: Sejumlah Orang Dekat Paus Fransiskus Dikabarkan Kena Virus Corona
Pemimpin Dunia Paling Populer di Media Sosial
Paus Fransiskus sangat populer di media sosial, dengan akun Instagram resminya, yang beroperasi dengan nama pengguna fransiscus.
Akun Paus Fransiskus menarik sekira 7,4 juta pengikut.
Sementara, akun Instagram tersebut tidak mengikuti akun lain.
Di Twitter, Paus Fransiskus diikuti oleh sekira 18,8 juta akun.
Pada 2017, dia adalah pemimpin dunia paling populer di platform media sosial.
Tapi Paus Fransiskus sangat jarang membuat konten media sosial sendiri.
“Paus tidak seperti Donald Trump, dia tidak duduk-duduk menggunakan ponsel atau komputernya untuk twit sepanjang hari,” kata Robert Mickens, editor edisi bahasa Inggris dari surat kabar harian Katolik La Croix yang berbasis di Roma.
“Dia, misalnya, menyetujui twit, tetapi tidak menekan suka,” ungkapnya.
“Pada kesempatan yang sangat jarang dia mengatakan, ingin men-twit sesuatu karena situasi yang berkembang atau darurat,” paparnya.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)