POPULER Internasional: 1 Juta Orang di China Disuntik Vaksin Sinopharm | Aksi Unjuk Rasa di Thailand
Berikut rangkuman berita populer Tribunnews dalam 24 jam terakhir. Sekitar 1 juta orang di China telah menerima suntikan vaksin Covid-19 ekperimental
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
![POPULER Internasional: 1 Juta Orang di China Disuntik Vaksin Sinopharm | Aksi Unjuk Rasa di Thailand](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/populer-internasional-1-juta-orang-di-china-disuntik-vaksin-sinopharm-aksi-unjuk-rasa-di-thailand.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Berikut rangkuman berita populer Tribunnews dalam 24 jam terakhir.
Sekitar 1 juta orang di China telah menerima suntikan vaksin Covid-19 ekperimental dari Sinopharm.
Sementara itu, anggota Senior Kerajaan Saudi, Turki al-Faisal mendesak Joe Biden agar tak bergabung lagi dengan kesepakatan Iran.
Ada pula kekhawatiran soal Donald Trump yang mungkin akan memecat banyak pejabat selama masa transisi kepresidenan.
Di Thailand, para pengunjuk rasa menargetkan kantor polisi.
1. Vaksin Covid-19 ‘Sinopharm’ Buatan China Sudah Disuntikkan kepada Sekitar Satu Juta Orang
![Seorang staf menampilkan sampel vaksin Covid-19 yang tidak aktif di pabrik produksi vaksin China National Pharmaceutical Group Co., Ltd. (Sinopharm) di Beijing, ibukota China, 10 April 2020.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/sampel-vaksin-covid-19-sinopharm.jpg)
Hampir satu juta orang sudah menerima suntikan vaksin virus corona (Covid-19) eksperimental yang dikembangkan oleh China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) dalam program penggunaan darurat negara itu.
Demikian disampaikan perusahaan farmasi Beijing itu, seperti dilansir Reuters, pada Kamis (19/11/2020).
China meluncurkan program penggunaan darurat vaksin pada Juli lalu, untuk pekerja medis dan kelompok terbatas lainnya bahkan karena studi klinis belum selesai untuk membuktikan keamanan dan kemanjuran tiga kandidat vaksin yang dikembangkan perusahaan farmasi Beijing.
“Tidak ada reaksi atau efek samping yang serius dilaporkan dari mereka yang menerima vaksin dalam penggunaan darurat,” jelas Sinopharm dalam sebuah artikel di media sosial WeChat, mengutip Chairman Ketua Liu Jingzhen dari wawancara media baru-baru ini.
2. Pangeran Saudi Desak Joe Biden Tak Gabung Lagi dengan Kesepakatan Iran
Anggota Senior Kerajaan Saudi, Turki al-Faisal mendesak Joe Biden agar tak bergabung lagi dengan kesepakatan Iran.
Dalam pidatonya di Dewan Nasional Hubungan AS-Arab pada Selasa (17/11/2020), Pangeran Turki memperingatkan bahwa kembalinya AS ke Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) akan merusak stabilitas kawasan terkait.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.