Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Angkatan Laut AS Bertahan Masuki Perairan Rusia, Sindir Klaim Maritim Rusia Berlebihan

Menurut Rusia, kapal USS McCain telah diperingatkan oleh kapal perusak Rusia kelas Udaloy Laksamana Vinogradov.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Angkatan Laut AS Bertahan Masuki Perairan Rusia, Sindir Klaim Maritim Rusia Berlebihan
Naval News
Kapal perang Amerika Serikat USS McCain. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA - Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan pada hari Selasa kemarin bahwa kapal militer milik Angkatan Laut (AL) Amerika Serikat (AS) USS McCain telah berlayar sejauh lebih dari dua kilometer ke perairan Rusia di lepas pantai ibu kota Timur Jauh Rusia, Vladivostok.

Menurut Rusia, kapal USS McCain telah diperingatkan oleh kapal perusak Rusia kelas Udaloy Laksamana Vinogradov.

Kru kapal Rusia memperingatkan kapal perang Amerika itu dan mengancam akan menabraknya secara paksa jika diperlukan.

"Pernyataan Federasi Rusia tentang misi ini tidak benar, misi USS McCain berlangsung di perairan internasional dan sesuai dengan hukum internasional," kata Angkatan Laut AS.

Baca juga: Rusia akan Luncurkan Uji Coba Rubel Digital di Krimea

Dikutip dari laman Russia Today, Rabu (25/11/2020), dalam sebuah cuitannya di akun Twitter, AL AS mengatakan bahwa misi tersebut menjunjung tinggi hak, kebebasan, dan penggunaan yang sah atas laut.

Baca juga: Analis Rusia Sebut Vladimir Putin Derita Kanker dan Parkinson, Sempat Jalani Operasi Februari Lalu

AS menyindir klaim maritim Rusia terlalu 'berlebihan' dan menegaskan bahwa Peter the Great Bay, tempat USS McCain berlayar, diklaim secara tidak benar oleh Uni Soviet pada tahun 1984.

Berita Rekomendasi

Rusia telah terjebak oleh demarkasi Soviet di perairannya, yang ditentukan dengan menarik garis lurus antara pantai yang berdekatan.

Terkait pertemuan hari Selasa kemarin, bukanlah kali pertama USS John McCain terlibat dalam insiden berisiko tinggi di atas laut.

Pada tahun 2017, sepuluh pelaut Amerika tewas setelah kapal tersebut bertabrakan dengan kapal tanker berbendera Liberia.

Insiden ini mengakibatkan banjir oada kapal dan membuat kapal perang tersebut tidak beroperasi hingga Oktober 2019.

Investigasi atas insiden itu pun memperingatkan adanya sistem layar sentuh yang terlalu kompleks yang digunakan untuk mengendalikan kapal. termasuk kurangnya pelatihan terhadap awaknya.

Selain itu, ini juga bukan kali pertama AS mengambil tindakan keras karena mengadakan Operasi Kebebasan Navigasi di perairan yang disengketakan.

Kapal-kapal Amerika secara teratur berlayar melintasi Laut China Selatan (LCS) untuk menantang klaim China yang semakin meluas di perairan yang kaya sumber daya itu.

Militer China pun menuduh AS melakukan 'tindakan provokatif' saat USS McCain berlayar melewati Kepulauan Paracel yang diklaim China pada bulan lalu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas