Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerpelai yang Dimusnahkan di Denmark Muncul Kembali setelah Dikubur

Pihak berwenang Denmark mengatakan, ribuan cerpelai dimusnahkan dan dikubur dalam galian tanah yang dangkal, mayatnya muncul kembali.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Gigih
zoom-in Cerpelai yang Dimusnahkan di Denmark Muncul Kembali setelah Dikubur
Gambar oleh Alexander Ratov dari Pixabay
Ilustrasi Cerpelai di alam bebas. Pihak berwenang Denmark mengatakan, ribuan cerpelai dimusnahkan dan dikubur dalam galian tanah yang dangkal, mayatnya muncul kembali. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Denmark belum lama ini memusnahkan ribuan cerpelai untuk meminimalkan penularan Covid-19.

Pihak berwenang mengatakan, ribuan cerpelai dimusnahkan dan dikubur dalam galian tanah yang dangkal.

Denmark memusnahkan cerpelai dengan cara menyemprotkan gas ke dalam tubuhnya.

Jannike Elmegaard dari Administrasi Makanan dan Hewan Denmark, Kamis (26/11/2020) buka suara terkait proses pemusnahan cerpelai di Denmark.

"Gas menyebabkan hewan (cerpelai) mengembang, dalam kasus terburuk, cerpelai langsung dikuburkan," katanya.

Baca juga: Ilmuwan Polandia Identifikasi Kasus Covid-19 Pertama di Peternakan Cerpelai

Baca juga: Denmark akan Musnahkan 17 Juta Cerpelai setelah Temukan Mutasi Covid, Akhir Industri Bulu?

Ilustrasi Cerpelai di alam bebas. Pihak berwenang mengatakan, ribuan cerpelai dimusnahkan dan dikubur dalam galian tanah yang dangkal dan mayatnya muncul kembali setelah dikubur.
Ilustrasi Cerpelai di alam bebas. Pihak berwenang mengatakan, ribuan cerpelai dimusnahkan dan dikubur dalam galian tanah yang dangkal dan mayatnya muncul kembali setelah dikubur. (Gambar oleh Alexander Ratov dari Pixabay)

Mengutip Al Jazeera, cerpelai terkubur dalam galian sedalam 2,5 meter dan lebar 3 meter.

Lapisan pertama sekira satu meter dari cerpelai mati, kemudian ditutup dengan kapur sebelum lapisan hewan lainnya diletakkan.

Berita Rekomendasi

"Lalu ditutup kembali dengan kapur dan kemudian dengan tanah," kata Elmegaard kepada kantor berita The Associated Press.

Tapi karena tanah tempat mereka terkubur berpasir, mayat cerpelai muncul kembali.

"Kami berasumsi, yang muncul itu adalah cerpelai yang berada di lapisan atas," tambahnya.

Elmegaard menyebut cerpelai yang keluar dari kuburan sebagai "proses alami".

Seandainya bumi lebih liat, maka akan lebih berat dan cerpelai tidak akan muncul kembali,katanya kepada AP.

Pihak berwenang menjaga situs tersebut untuk menjauhkan rubah dan burung.

Baca juga: Lebih dari 1 Juta Cerpelai Akan Dibunuh untuk Kurangi Wabah Covid-19 di Denmark

11 Orang Jatuh Sakit karena Infeksi dari Cerpelai

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas