Cerpelai yang Dimusnahkan di Denmark Muncul Kembali setelah Dikubur
Pihak berwenang Denmark mengatakan, ribuan cerpelai dimusnahkan dan dikubur dalam galian tanah yang dangkal, mayatnya muncul kembali.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Gigih
Denmark memusnahkan ribuan cerpelai di bagian utara negara itu setelah 11 orang jatuh sakit oleh versi mutasi virus corona yang telah diamati di antara hewan-hewan itu.
Awal bulan ini, pemerintah minoritas Sosial Demokratik mendapatkan mayoritas di parlemen untuk mendukung keputusannya untuk memusnahkan semua cerpelai.
Rencananya pemerintah akan memusnahkan sekira 15 juta cerpelai Denmark, termasuk yang sehat, di luar bagian utara negara tempat infeksi ditemukan.
Undang-undang yang diusulkan juga melarang perternakan cerpelai hingga akhir 2021.
Pemerintah telah mengumumkan pemusnahan tersebut meski tidak memiliki hak untuk memerintahkan pembunuhan hewan yang sehat.
Ini merupakan satu dari langkah yang memalukan yang menyebabkan pihak berwenang berebut membangun konsensus politik untuk undang-undang baru.
Virus corona berevolusi terus-menerus saat bereplikasi, tetapi hingga saat ini, tidak ada mutasi yang teridentifikasi yang mengubah apa pun tentang penularan atau kematian Covid-19.
Baca juga: Dua Orang Tertular Virus Corona dari Cerpelai
Cerpelai Terinfeksi di Polandia
Iluwan Polandia mengidentifikasi infeksi virus corona pertama pada Cerpelai di sebuah peternakan bagian utara negara tersebut.
Universitas Kedokteran Gdansk mengatakan, delapan hewan ditemukan terpapar virus corona di Pomeranian Voivodeship. Selasa (24/11/2020).
Para Iluwan kemudian memeriksa swab tenggorokan dari 91 Cerpelai yang dibudidayakan.
Polandia dikenal sebagai negara penghasil bulu Cerpelai utara di Eropa.
Mengutip Euro News, infeksi Cerpelai akhir bulan ini menandai mutasi virus corona yang ditemukan di peternakan Denmark awal November.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)