POPULER Internasional: Jasad Wanita Diduga WNI Ditemukan di Koper di Mekkah | Rencana Kampanye Trump
Jasad seorang wanita diduga WNI ditemukan di dalam sebuah koper di Mekkah. Berita lain, Trump harus terima kekalahan baru.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
"Tidak ada seorang pun yang kalah dalam Pilpres yang kemudian mengumumkan niat untuk mencalonkan diri lagi di hari pelantikan presiden baru," kata Tobias.
Baca juga: Donald Trump Sebut akan Tinggalkan Gedung Putih Jika Electoral College Memilih Joe Biden
Baca juga: Donald Trump Lagi-lagi Klaim Menang Pemilu saat Rapat dengan Anggota Partai Republik di Pennsylvania
Awal bulan ini, Trump telah melayangkan kemungkinan pencalonan Pilpres 2024.
Ia mengatakan kepada para sekutunya bahwa dia mungkin mengumumkan pencalonannya segera pada akhir Desember.
Diskusi tersebut disebut sebagai upaya Trump untuk terus menggagalkan kepresidenan Biden.
4. Kapal Induk AS Bergerak Menuju Teluk, Imbas Tewasnya Ilmuwan Nuklir Iran
Kapal induk Amerika Serikat (AS) telah bergerak kembali menuju wilayah Teluk.
Tetapi seorang juru bicara Angkatan Laut menepis perpindahan kapal induk ini dipicu oleh "ancaman" apapun setelah pembunuhan ilmuwan nuklir terkenal di Iran.
Ketegangan di wilayah itu luar biasa tinggi setelah pembunuhan Mohsen Fakhrizadeh, ilmuwan yang diduga dunia barat otak di balik program nuklir rahasia Iran.
Baca juga: Pembunuhan Ilmuwan Nuklir Iran, Ayatollah Ali Khamenei Janji Kirim Balasan
Masih belum ada yang menyatakan bertanggung jawab atas kematian ilmuan ini. Tetapi Iran menyalahkan Israel ada di balik pembunuhan ini.
Komandan Rebecca Rebarich, seorang juru bicara Armada ke-5 AS, mengatakan kepada AFP kembalinya kapal induk USS Nimitz yang bertenaga nuklir itu tidak ada hubungannya dengan "ancaman spesifik/khusus."
"Tidak ada ancaman khusus yang memicu kembalinya Nimitz Carrier Strike Group," katanya dalam sebuah pernyataan.
"Kembalinya Nimitz berpusat pada mempertahankan kemampuan CENTCOM untuk tetap siap membantu menjaga stabilitas dan keamanan regional," kata Rebarich, merujuk pada Komando Pusat AS.
(Tribunnews.com)