Serangan Drone Tewaskan Komandan Garda Republik Iran dan Tiga Pengawalnya
Serangan drone yang belum diketahui siapa operatornya, menewaskan seorang komandan Korps Pengawal Revolusi Iran di perbatasan Suriah-Irak.
Editor: Setya Krisna Sumarga
Beberapa politisi Demokrat AS mengecam pembunuhan itu, mengaitkan usaha pihak tertentu menggoyahkan upaya Joe Biden kembali ke kesepakatan nuklir 2015.
Perjanjian ini sejak lama ditentang keras Israel dan negara-negara Arab. Sumber intelijen barat yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Channel 12, pembunuhan fisikawan nuklir itu proyek jangka panjang Israel.
Teheran secara resmi menyangkal rencana pengembangan senjata atom. Mereka mempertahankan program nuklirnya untuk tujuan sipil.
Sekumpulan dokumen Iran yang dicuri agen Mossad, diungkapkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada 2018, menunjukkan rencana Iran memasang hulu ledak nuklir ke rudal balistik mereka.
Israel sejauh ini bungkam atas pembunuhan Mohsen Fakhrizadeh, dan dugaan keterlibatan agen rahasia negara itu.
Namun seorang menteri cabinet Israel secara terbuka memuji hasil operasi tersebut, dan dunia pantas berterima kasih.
"Pembunuhan di Iran, siapa pun yang melakukannya, itu tidak hanya melayani Israel, tetapi seluruh kawasan dan dunia," kata Menteri Energi Yuval Steinitz kepada penyiar publik Kan, Minggu (29/11/2020).
Dalam sebuah video yang diunggah ke Twitter pada Jumat, tak lama setelah berita tentang dugaan pembunuhan muncul, Netanyahu, menghitung berbagai pencapaian dalam seminggu terakhir.
Video itu rekaman lama, dan di forum itulah Netanyahu menyebut nama Fakhrizadeh sebagai sosok yang berperan besar dalam pengembangan nuklir Iran.
Di hari sama, Netanyahu mencuitkan beberapa pencapaian Israel yang akan bermanfaat bagi rakyat Israel. Tapi ia tidak menyertakan rinciannya.
Menurut Kepala Mossad Eli Cohen, pernyataan Netanyahu itu mengacu pada kunjungannya ke Saudi dan pertemuan rahasianya dengan Pangeran Mohammad bin Salman di kota Neom.
Menyusul tewasnya Fakhrizadeh, Israel bersiap untuk kemungkinan pembalasan Iran, menempatkan semua kedutaan besarnya dalam siaga tinggi.
Namun Pasukan Pertahanan Israel, tetap dalam kegiatan rutin, tidak terlihat peningkatan antisipasi menghadapi serangan militer segera.
Iran telah mengalami beberapa serangan dahsyat tahun ini, termasuk pembunuhan pemimpin Brigade Al Quds Jenderal Qassem Soleimani di Baghdad lewat serangan pesawat tak berawak AS.
Sebuah ledakan besar yang tidak terjelaskan secara pasti, melumpuhkan pabrik perakitan sentrifugal canggih di fasilitas pengayaan uranium Natanz.
Proyek nuklir Iran sejauh ini telah melanjutkan eksperimennya dan sekarang memperkaya cadangan uranium yang terus meningkat hingga tingkat kemurnian 4,5 persen, menyusul penarikan AS dari kesepakatan nuklir tahun 2018.
Itu masih jauh di bawah level menuju produksi senjata nuklir, meskipun para ahli memperingatkan Iran sekarang memiliki uranium yang diperkaya, dan mampu dijadikan setidaknya dua bom atom.(Tribunnews.com/FarsNews/RT/AlMasdarNews/xna)