Trump Kehilangan 130 Ribu Pengikut di Twitter sejak Kalah Pilpres, Joe Biden Kebanjiran Followers
Presiden AS petahana, Donald Trump, kehilangan ratusan ribu pengikut Twitter sejak kalah dalam pemilu, awal November lalu.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Tiara Shelavie

Trump beberapa kali mengeluh karena perlakuan Twitter kepadanya, menuduh platform itu bias terhadap kaum konservatif.
Banyak pengamat berharap begitu Trump meninggalkan kantor, Twitter akan berhenti membiarkannya menulis pesan palsu dan kemarahannya.
Biden sendiri memiliki 20,2 juta pengikut.
"Saatnya menyingkirkan retorika kasar, menurunkan suhu, dan saling mendengarkan lagi."
"Untuk membuat kemajuan, kita harus berhenti memperlakukan lawan kita sebagai musuh kita."
"Kami bukan musuh. Kami orang Amerika," cuit Biden, Senin (30/11/2020).
Penasihat Covid-19 Presiden Trump Mengundurkan Diri
Penasihat khusus Covid-19 Presiden Trump, Scott Atlas, mengundurkan diri.
Selama empat bulan bertugas, Dr Atlas mempertanyakan perlunya masker dan tindakan lain untuk mengendalikan pandemi.
Dia juga berulang kali bentrok dengan anggota gugus tugas virus corona lainnya.
Atlas, yang merupakan ahli radiologi dan senior di Universitas Stanford, bergabung dengan satuan tugas pada Agustus.
Selain mempertanyakan kegunaan masker, dia juga menentang penguncian dan mendukung kekebalan kelompok (herd immunity) sebagai strategi untuk menghadapi wabah.
Atlas sempat memicu kontroversi setelah mengomentari pembatasan Covid-19 di Michigan, dikutip dari BBC.
Cuitannya muncul beberapa minggu setelah terungkap bahwa Gubernur negara bagian Michigan, Gretchen Whitmer, diduga menjadi sasaran penculikan anggota milisi yang menentang upaya mitigasi virus.
