Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini Dia T-14 Armata, Tank Tempur Tercanggih Rusia, Resmi Siap Operasi 2021

Tank tempur T-14 Armata produksi Rostec akan jadi tank tempur utama militer Rusia hingga 2040an.

Editor: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Ini Dia T-14 Armata, Tank Tempur Tercanggih Rusia, Resmi Siap Operasi 2021
TASS.com
Tank tempur T-14 Armata seperti ini yang akan secara resmi memperkuat militer Rusia mulai 2021. Tank ini diyakini kendaraan tempur darat tercanggih di dunia. 

TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Tank T-14 Armata akan resmi dioperasikan militer Rusia mulai 2021 sebagai kendaraan tempur berat utama.

Pengiriman pesanan T-14 Armata ke militer Rusia dikonfirmasikan pejabat perusahaan teknologi tinggi negara Rostec, Sergei Chemezov, dikutip kantor berita TASS, Selasa (8/12/2020) WIB.

"Pengiriman tank T-14 berdasarkan platform Armata akan dimulai 2021. Tidak diragukan lagi, ini tank terbaik dunia saat ini,” kata Chemezov.

“Di masa depan, kendaraan ini akan menjadi tank tempur utama Angkatan Darat Rusia," kata lanjut Kepala Rostec, raksasa industry militer Rusia.

Pada 2019, Rusia telah melegalisir semua dokumen yang diperlukan untuk produksi ekspor tank Armata. Uji coba tank tempur ini secara rahasia dilakukan di medan konflik Suriah.

"Kami mempromosikan tank ini ke klien asing. Tahun ini, tank ini didemonstrasikan di pameran Angkatan Darat Rusia,” lanjut Sergei Chemezov.

Di pameran ini para pengunjung boleh menyaksikan dari dekat, berfotoria, bahkan menyentuhnya secara langsung.

BERITA TERKAIT

Chemezov berharap produk ini bisa segera dipamerkan di forum luar Rusia. “Saat ini belum ada even pameran asing, " kata Chemezov.

Selain versi konvensional berawak, tank T-14 Armata juga diproduksi tanpa awak meski masih dalam tahap uji coba.

Saat ini, Grup Kalashnikov Rusia secara aktif mengembangkan robot tempur darat. Sistem ini juga telah digunakan di perang Suriah.

"Sejumlah perusahaan kami yang lain sedang mengembangkan sistem seperti itu. Bahkan Armata sudah diuji sebagai tank tanpa awak. Tentu saja, ini bukan kendaraan produksi serial. Kami sedang menguji teknologi tanpa awak di atasnya," jelasnya.

"Awak Armata tidak perlu membidik secara akurat. Ini hanya perlu mengarahkan senjata secara kasar. Elektronika akan melakukan sisanya,” jelas Chemezov.

Sistem menurutnya secara akurat akan menentukan jarak ke target dan mengarahkan senjata ke sasaran.  

“Operasional tank tempur itu menggunakan kecerdasan artifisial, yang membantu kru melepaskan tembakan,” kata Chemezov.

“Algoritma sudah digunakan dalam robot tempur yang telah diuji di Suriah,” imbuhnya. Tank Armata merupakan platform standar di medan berat yang juga dasar pengembangan tank tempur utama.

Selain itu juga dikembangkan untuk kendaraan tempur infanteri, pengangkut personel lapis baja, dan beberapa kendaraan lapis baja lainnya.

Tank T-14 berdasarkan platform tempur Armata telah dikembangkan pabrikan pertahanan Uralvagonzavod (bagian dari Rostec).

Tank terbaru diperlihatkan kepada publik untuk pertama kalinya pada parade Hari Kemenangan Lapangan Merah 9 Mei 2015. Tank Armata menjalani uji coba pendahuluan pada 2019.

Kendaraan tempur baru secara fundamental berbeda dari pendahulunya. Produk terbaru menggunakan fitur peralatan digital penuh, menara tak berawak dan kapsul lapis baja terisolasi untuk kru.

Bersamaan produksi massal T-14 Armata, perusahaan Rostec terus mengembangkan teknologi yang disiapkan menggantikan produk ini pada 2040.

Ada dua konsep baru dipresentasikan tim riset dan pengembangan Rostec dan Institut Pengujian Perangkat Keras dan Persenjataan Lapis Baja Rusia.

Fokus mereka ada pengembangan lapisan baja tingkat lanjut. Para ahli percaya tank T-14 Armata akan efektif di medan perang hingga 2040-an.

Dua bagian yang dikembangkan terletak pada modul tempur depan yang memiliki kompartemen kontrol tiga awak dalam kapsul lapis baja yang sangat terlindungi.

Bagian tengah modul diharapkan mengakomodasi menara tak berawak dilengkapi meriam elektro-termokimia otomatis. Riset ini dijelaskan Wakil Kepala Institut, Kolonel Yevgeny Gubanov.

Bagian kedua bagian kabin ditambah atau diperluas untuk menampung mesin turbin gas multi-bahan bakar 3.000 hp.

Modul kedua juga diharapkan bisa membawa drone udara dan darat untuk melakukan pengintaian, pencarian ranjau dan melakukan fungsi keamanan.

Meriam elektro-termokimia tank di masa depan akan menggunakan senyawa baru sebagai pengganti bubuk mesiu yang akan dinyalakan lewat pelepasan listrik.

Modul depan tank juga akan dilengkapi lapisan armor reaktif, senjata laser yang menyilaukan, dan generator pulsa elektromagnetik.

Bagian belakang modul akan mengakomodasi ruang peluncuran rudal vertikal berjangkauan hingga 12 kilometer.

Seperti dijelaskan pakar Institut Rusia, pengembangan berfokus peningkatan daya tembak dan kekuatan lapis baja tank ini.

Pakar Institut juga percaya kompartemen mesin serba guna tank dapat digunakan bersama modul berawak, dengan persenjataan berbagai kaliber.

Awak tank di dalam kabin akan lebih waspada atas bantuan teknologi penglihatan ketika informasi dari berbagai sensor eksternal ditransmisikan ke kru di dalam kapsul lapis baja.(Tribunnews.com/TASS/xna)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas