Obat Anti Jamur Kutu Air Jepang, Salah Racik Malah Bikin Tertidur Ditarik Mundur
Tiga macam obat anti jamur kutu air Jepang ditarik mundur. Satu di antaranya belum mendapat ijin dari pemerintah.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Tiga macam obat anti jamur kutu air Jepang ditarik mundur. Satu di antaranya belum mendapat ijin dari pemerintah.
"Beberapa kasus terjadi di mana setelah meminum obat anti jamur kutu air malahan tertidur dan menjadikan kecelakaan jalan raya," ungkap sumber Tribunnews.com Selasa (8/12/2020).
Akibat adanya kasus tersbeut kementerian kesehatan Jepang melakukan penyelidikan dan ternyata menemukan obat tercampur bahan yang membuat si peminum tertidur.
Dikarenakan bahan dari agen pemicu tidur tercampur dalam obat terapeutik seperti kutu air yang diproduksi oleh produsen farmasi di prefektur Fukui, tiga jenis obat termasuk produk ini diproduksi dengan proses yang tidak dapat disetujui oleh pemerintah. Dua jenis yang sempat beredar ditarik mundur segera.
Menurut Pemda prefektur Fukui, beberapa orang kehilangan kesadaran saat mengemudikan mobil setelah meminum obat campuran itu, sehingga pabrikan memperluas cakupan pengumpulan sukarela ke ketiga jenis obat termasuk yang masih ada belum tersebar.
Tanggal 4 Desember lalu, Kobayashi Kako, produsen farmasi di Kota Awara, Prefektur Fukui, membuat kesalahan dalam ramuan agen pemicu tidur dalam obat oral "Itraconazole Tablets 50" MEEK "" yang diproduksi dan dijual sebagai pengobatan untuk penyakit jamur seperti kutu air.
"Kami mengumumkan bahwa produk tersebut telah tercampur, dan memulai pengumpulan produk secara sukarela dengan beberapa nomor lot."
Menurut pihak pemda Prefektur Fukui, 63 orang yang meminum obat ini mengeluhkan masalah kesehatan seperti berusaha menjadi sadar pada tanggal 7 Desember.
Kemudian 3 dari mereka kehilangan kesadaran saat mengendarai mobil dan mengalami kecelakaan.
Selain itu, "Kobayashi Kako" memproduksi "Tablet Itraconazole 100" MEEK " dan "Itraconazole Tablet 200" MEEK , yang merupakan jenis agen terapeutik yang sama dan memiliki bahan yang lebih aktif, dalam proses yang belum disetujui oleh pemerintah.
"Sebagai temuan baru, kami telah memperluas cakupan penarikan sukarela untuk semua produk dari ketiga obat ini. Pabrikan meminta masyarakat untuk menghubungi Perusahaan tanpa meminum obat yang diresepkan," ungkap pembuatnya.
Sementara itu telah terbit buku baru "Rahasia Ninja di Jepang" berisi kehidupan nyata ninja di Jepang yang penuh misteri, mistik, ilmu beladiri luar biasa dan penguasaan ilmu hitam juga. informasi lebih lanjut ke: info@ninjaindonesia.com