Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pangeran William dan Kate Akan Berkeliling Inggris, Berterima Kasih kepada para Tenaga Medis

Keliling gunakan Kereta Kerajaan, Pangeran William dan istrinya Kate ucapkan terima kasih pada tenaga medis dan guru yang berjuang selama pandemi.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Pangeran William dan Kate Akan Berkeliling Inggris, Berterima Kasih kepada para Tenaga Medis
Instagram/kensingtonroyal
Kate Middleton dan Pangeran William 

TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Pangeran William dan istrinya Kate mengunjungi Skotlandia dan Inggris utara pada Senin (8/12/2020) waktu setempat.

Kedatangannya untuk bertemu dan berterima kasih kepada para pekerja garis depan, staf rumah sakit dan guru atas upaya mereka selama pandemi Covid-19.

William, cucu Ratu Elizabeth dan Kate melakukan perjalanan 1.250 mil melintasi Inggris, Skotlandia dan Wales di atas Kereta Kerajaan dalam perjalanan tiga hari mereka, demikian dilaporkan Reuters, Selasa (8/12/2020).

Baca juga: Inggris Bersiap Mulai Berikan Suntikan Pertama Vaksin Covid-19

Mereka memulai tur di Stasiun Euston London pada Minggu malam di mana mereka dihiasi oleh bintang pop Wales Shakin' Stevens menyanyikan lagu hit tahun 1980-an "Merry Christmas Everyone" sebelum berangkat ke Skotlandia.

"Terima kasih kepada semua pekerja transportasi di mana pun telah menjaga negara ini bergerak sepanjang tahun yang sulit ini," tulis mereka di papan informasi kereta api sebelum mereka berangkat ke Edinburgh.

Di sana mereka bertemu paramedis, sebelum menuju selatan untuk mengunjungi sekolah dan kemudian melakukan perjalanan ke Batley, di Inggris utara, untuk bertemu komunitas sukarelawan.

Di antara mereka yang akan ditemui William dan Kate adalah Len Gardner, 85, yang telah diucapkan Kate melalui telepon sebagai bagian dari skema sukarelawan yang melayani mereka yang kesepian selama pandemi virus corona.

Baca juga: Cerita Ilmuwan Indonesia Jelang Penggunaan Vaksin Covid-19 Pfizer di Inggris

Berita Rekomendasi

Inggris telah menjadi negara Eropa yang paling terpukul oleh Covid-19, dengan lebih dari 60.000 kasus kematian.

"Pangeran dan Isteri sangat berterimakasih kepada para pekerja di seluruh negeri yang telah melakukan sesuatu yang luar biasa sepanjang tahun yang sulit ini," kata Istana Kensington dalam sebuah pernyataan.

Inggris akan Mulai Vaksinasi

Lembaga Pelayanan Kesehatan Inggris (NHS) bersiap untuk mulai memberikan dosis pertama vaksin Pfizer / BioNTech, kurang dari seminggu setelah Inggris menjadi negara Barat pertama yang memberikan persetujuan vaksin Covid-19.

CNN melaporkan, vaksinasi ditetapkan untuk dimulai pada Selasa (8/12/2020) waktu setempat di Inggris, Wales dan Skotlandia.

Sementara Irlandia Utara mengatakan akan mulai melakukan program vaksinasi di awal minggu ini tetapi tidak menentukan kapan persisnya.

Baca juga: Menko PMK Sebut Kajian BPJH dan MUI atas Vaksin Covid-19 Telah Selesai

Prosesnya, yang rumit mulai dari kebutuhan untuk menyimpan vaksin Pfizer / BioNTech dan memberi setiap penerima dua dosis, selama tiga minggu, akan diawasi ketat dari seluruh dunia.

Dosis vaksin Pfizer disimpan dalam freezer khusus menjelang dimulainya program vaksinasi suntikan pertama pada Selasa (8/12/2020) di Inggris.

Saffron Cordery, Wakil Kepala Eksekutif NHS mengatakan kepada Sky News pada Minggu (6/12/2020), 50 rumah sakit di seluruh Inggris sudah menerima alokasi vaksin, dan  distribusi vaksin "benar-benar berjalan dengan baik sekarang."

“Pejabat kesehatan Inggris berharap memiliki hingga 4 juta dosis vaksin Pfizer / BioNTech, yang memberikan perlindungan hingga 95% terhadap Covid-19, tersedia pada akhir Desember,” kata Cordery.

Pemerintah telah memesan 40 juta dosis vaksin Pfizer / BioNTech, cukup untuk memvaksinasi 20 juta orang, atau sepertiga dari jumlah penduduk Inggris.

Kecepatan regulator Inggris menyetujui vaksin menimbulkan pertanyaan dari rekan-rekan mereka di tempat lain di Eropa dan di Amerika Serikat.

Tetapi Cordery mengatakan prosesnya telah "sangat kuat dan ketat.”

"Ya, itu telah lebih pendek dari proses persetujuan vaksin lainnya, tetapi itu karena segala hal dilakukan secara bersamaan dan sekali jalan," katanya.

Foto yang diambil pada 7 Oktober 2020 ini menunjukkan jarum suntik pada ilustrasi yang mewakili Covid-19 (novel coronavirus), di Toulouse, Prancis barat daya.
Foto yang diambil pada 7 Oktober 2020 ini menunjukkan jarum suntik pada ilustrasi yang mewakili Covid-19 (novel coronavirus), di Toulouse, Prancis barat daya. (Lionel BONAVENTURE / AFP)

Kepala regulator obat-obatan Inggris juga mengeluarkan jaminan kemanan vaksin, pada Minggu (6/12/2020).

Ia mengatakan suntikan vaksin Pfizer / BioNTech "seaman vaksin umumnya" dan bahwa mereka yang menerimanya akan dipantau oleh petugas kesehatan.

"Anda mungkin memiliki gejala ringan tetapi akan hilang dalam satu atau dua hari, dan tidak ada yang sama sekali bersifat serius," kata June Raine, kepala Badan Pengatur Produk Obat-obatan dan Kesehatan Inggris (MHRA), kepada BBC.

Menurut MHRA, lebih dari satu dari 10 penerima mungkin akan menderita efek samping termasuk nyeri di tempat suntikan, sakit kepala, nyeri otot, menggigil, nyeri sendi dan demam.

Beberapa efek samping lain yang kurang umum juga tercantum.

Ditanya tentang dampak potensial Brexit pada program vaksinasi, Raine mengatakan: "Kami telah berlatih, kami siap dan kami sepenuhnya siap untuk setiap hasil yang mungkin."

Masa transisi untuk keluarnya Inggris dari Uni Eropa berakhir pada 31 Desember.

"Tujuan kami di HMRA adalah untuk memastikan  apa pun hasilnya, apa pun kesepakatan, obat-obatan, alat kesehatan, dan vaksin menjangkau semua warga di seluruh bagian negara dengan cara yang sama tanpa gangguan sama sekali," kata Raine.(Reuters/CNN/AFP)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas