Kim Yo-jong Muncul Lagi, Adik Pemimpin Korut Kim Jong-un Itu Kecam Keras Menlu Korsel
Kim Yo-jong mengecam keras ucapan Menlu Korsel Kang Kyung-wha yang meragukan nol kasus Covid-19 di Korea Utara.
Editor: Setya Krisna Sumarga
TRIBUNNEWS.COM, PYONGYANG – Kim Yo-jong, adik kandung pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, mengecam pejabat senior pemerintahan Korea Selatan, karena meragukan nol kasus Covid-19 di Pyongyang.
Dikutip Russia Today, Rabu (9/12/2020), Yo-jong memperingatkan, pernyataan sembrono itu dapat semakin merusak hubungan yang tegang antara kedua negara bersaudara itu.
Perempuan sangat berpengaruh di Korut itu belum membuat pernyataan atau penampilan publik selama beberapa bulan terakhir.
Ketidakhadirannya di muka umum memicu spekulasi kejatuhan politiknya, atau bahkan kematiannya menurut media Korea Selatan dan barat.
Baca juga: Kim Yo Jong Dilaporkan Menghilang, Foto Terakhirnya Diambil pada 27 Juli 2020
Baca juga: Kim Yo Jong Dikabarkan Hilang dari Pandangan Publik, Ahli Sebut Tanda Peralihan Kekuasaan
Baca juga: Diisukan Jadi Pengganti Kim Jong Un, Ahli Sebut Korut Bisa Lebih Buruk Jika Dipimpin Kim Yo Jong
Desas-desus seperti itu secara rutin muncul selama periode diam yang berkepanjangan dari salah satu pejabat tinggi Pyongyang.
Kim Yo-jong muncul dari “tidurnya”, memberikan komentar berapi-api yang ditujukan kepada Menteri Luar Negeri Korea Selatan, Kang Kyung-wha.
“Ucapan sembrononya tidak mempertimbangkan konsekuensi mendinginkan hubungan beku antara utara dan selatan Korea,” kata Kim, seperti dikutip kantor berita Korut, KCNA.
Pernyataan marah Yo-jong muncul sebagai tanggapan atas pernyataan Kang pekan lalu.
Berbicara di forum keamanan di Bahrain, dia mengatakan pandemi virus corona membuat Korea Utara "lebih tertutup".
Kang membantah klaim Pyongyang mereka tidak memiliki kasus virus. "Mereka masih mengatakan tidak memiliki kasus apapun, yang sulit dipercaya," kata Kang dalam acara tersebut.
“Semua tanda-tanda rezim sangat fokus pada pengendalian penyakit yang mereka katakan tidak mereka miliki. Jadi ini situasi yang agak aneh," tuding Kang.
Menteri Luar Negeri Korsel itu juga menyatakan penyesalan Pyongyang tidak terlalu responsif terhadap tawaran bantuan Korsel di perang melawan Covid-19.
Sementara rekor virus korona Korea Selatan tidak mendekati klaim nol dari tetangga utaranya, negara itu telah mengatasi pandemi sangat baik.
Korsel memberlakukan pembatasan social sangat ketat pada warganya. Seoul mencatat 40.000 pasien Covid-19 sejak awal tahun.
Sementara negara-negara yang terkena dampak paling parah telah mencatat ratusan ribu bahkan jutaan kasus.
Tom Fowdy, seorang penulis Inggris dan analis politik dan hubungan internasional di Asia Timur di ulasan beberapa waktu lalu menduga Kim Yo-jong telah disingkirkan.
Kim Yo-jong dicopot dan posisinya di system politik Pyongyang telah diganti seorang penyanyi popular yang dipilih Kim Jong-un.
Times of London melaporkan Kim Yo-jong telah terpinggirkan dari lingkaran dalam kepemimpinan Negara paling tertutup di dunia itu.
Mengutip ketidakhadirannya dari penampilan publik baru-baru ini, surat kabar tersebut membahas kehadiran saingan nyata dari penyanyi populer di Korea Utara, Hyon Song-wol.
Song-wol menghadiri parade militer negara itu awal bulan ini untuk memperingati 75 tahun Partai Pekerja Korea.
Media barat, khususnya Inggris, terkenal kejam membuat klaim spekulatif dan tidak diverifikasi tentang Korea Utara, yang sering kali datang dari sumber yang tidak substansial atau tidak dapat diandalkan.
Awal tahun ini, surat kabar barat mengabarkan Kim Jong-un sudah meninggal atau sakit parah. Ternyata tidak ada satupun yang ternyata benar.
Korea Utara yang eksentrik dan misterius terus menjadi magnet bagi gosip geopolitik yang paling memikat.
Kejadian atau perubahan yang paling kecil pun memunculkan spekulasi yang bisa menyedot perhatian elite politik global.
Kim Yo-jong telah menjadi pusat perhatian media. Selain posisinya sebagai adik perempuan Kim Jong-un, ia memiliki posisi strategis di Politbiro.
Kim Yo-jong dipandang sebagai sosok yang paling penting dan, dari garis keluarga yang sama, dianggap sebagai calon penerus Kim Jong-un di tengah spekulasi menyangkut kesehatannya.
Kim Yo-jong tampil sangat menonjol saat pertemuan tingkat tinggi Kim Jong-un dan Presiden AS Donald Trump.
Juga saat mendampingi kakaknya bertemu Presiden Korea Selatan. Namun saat prospek perdamaian Korut-Korsel ambruk, Yo-jong mengumumkan penghancuran Kantor Penghubung Antar-Korea di Kaesong awal tahun ini.
Tindakannya itu sangat mengejutkan, demonstrative, sekaligus menunjukkan ia memiliki kekuasaan besar di Korea Utara.(Tribunnews.com/RT/xna)