Raja Mohammad VI dan PM Netanyahu Saling Memuji Keputusan Perdamaian Maroko-Israel
Maroko-Israel menormalisasi hubungan antarkedua negara. Kesepakatan damai ini disponsori Presiden AS Donald Trump.
Editor: Setya Krisna Sumarga

Saat mengumumkan terobosan tersebut, Gedung Putih mengatakan Trump dan Raja Mohammed VI telah mencapai kata sepakat. Maroko akan melanjutkan hubungan diplomatik antara Maroko dan Israel dan memperluas kerja sama ekonomi dan budaya untuk memajukan stabilitas regional.
Dalam pernyataan terpisah tetapi kemungkinan terkait erat, AS mengatakan akan mengakui klaim Maroko atas Sahara Barat, bekas wilayah Spanyol Afrika Utara yang telah menjadi fokus perselisihan berkepanjangan yang telah membingungkan negosiator internasional selama beberapa dekade.
Dalam pengarahan berikutnya dengan wartawan, menantu Trump dan penasihat senior Jared Kushner mengatakan keputusan tentang Sara Barat adalah pengakuan atas keniscayaan setelah tidak ada kemajuan (solusi konflik) selama beberapa dekade.
Dia berharap langkah tersebut akan membuat wilayah tersebut lebih stabil, menyebut Kerajaan Maroko sebagai masyarakat yang toleran.
Maroko adalah negara Arab keempat yang mengakui Israel saat pemerintah berusaha memperluas kerangka "Abraham Accords", yang dimulai selama musim panas dengan kesepakatan antara negara Yahudi dan Uni Emirat Arab.
Bahrain dan Sudan telah mengikuti langkah tersebut, dan banyak elite di AS maupun Israel mencoba membawa Arab Saudi ke meja yang sama.

"Presiden menegaskan kembali dukungannya untuk proposal otonomi Maroko yang serius, kredibel, dan realistis sebagai satu-satunya dasar untuk solusi yang adil dan langgeng atas perselisihan atas wilayah Sahara Barat. Dengan demikian Presiden mengakui kedaulatan Maroko atas seluruh wilayah Sahara Barat," kata Gedung Putih.
Menteri Luar Negeri Gabi Ashkenazi juga menyambut baik langkah tersebut dalam sebuah pernyataan. Ia berterima kasih kepada Trump karena mempromosikan perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah dan mendukung Israel.
"Ini adalah hari besar lainnya untuk diplomasi Israel , hari terang, sebagaimana layaknya hari raya Hanukkah," tambah Ashkenazi merujuk hari libur Yahudi yang dimulai Kamis malam.
Menurut Channel 13, Ashkenazi dan Menteri Pertahanan Benny Gantz, memperbarui komitmen politik mereka pada koalisi dengan Netanyahu.
Netanyahu berbicara melalui telepon dengan Gantz Kamis pagi, dan tidak menyebutkan pengumuman apa yang akan muncul sesudah itu.(Tribunnews.com/timesOfIsrael/xna)