Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jerman Lockdown Ketat selama Natal hingga Januari, Tak Ada Perayaan Natal dan Pesta Tahun Baru

Jerman akan melakukan lockdown atau pengundian ketat mulai pekan depan hingga Natal berlangsung.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Jerman Lockdown Ketat selama Natal hingga Januari, Tak Ada Perayaan Natal dan Pesta Tahun Baru
AFP/FRISO GENTSCH
Karyawan perusahaan tekstil Zender Germany GmbH, pemasok otomotif, membuat topeng pelindung (masker) untuk digunakan di tengah pandemi coronavirus baru di Osnabrueck. Jerman. Senin (6 April 2020). (AFP/Friso Gentsch) 

TRIBUNNEWS.COM - Jerman akan melakukan lockdown atau penguncian ketat mulai pekan ini hingga Natal berlangsung.

Hal ini disampaikan Kanselir Jerman, Angela Merkel, pada Minggu (13/12/2020) setelah menyetujui kebijakan ini demi mencegah gelombang kasus Covid-19.

"Saya menginginkan tindakan yang lebih ringan. Tetapi karena belanja Natal, jumlah kontak sosial telah meningkat pesat," kata Merkel kepada wartawan setelah pertemuan dengan para pemimpin 16 negara bagian federal.

"Ada kebutuhan mendesak untuk mengambil tindakan," katanya, dikutip dari Reuters.

Mulai Rabu ini, semua toko, tempat pelayanan jasa, dan sekolah non-esensial wajib ditutup hingga 10 Januari 2021.

Hanya toko-toko penting seperti supermarket dan apotek, serta bank, yang tetap buka pada 16 Desember.

Acara pertemuan untuk merayakan Natal diperkecil kuotanya, dari 10 orang menjadi hanya 5 orang dari dua rumah tangga yang berbeda.

Baca juga: Sinterklas di Jerman Berharap Bisa Bawa Keceriaan Meskipun Bermasker

Baca juga: Adolf Hitler Menang Pemilu di Namibia: Sejarah Kelam dan Berdarah-darah Nazi Jerman di Namibia

Kanselir Jerman Angela Merkel (Hürriyet Daily News)
Kanselir Jerman Angela Merkel (Hürriyet Daily News) ((Hürriyet Daily News))
BERITA REKOMENDASI

Pekan ini, Merkel memohon pada warga Jerman agar membatasi kontak sosial menjelang libur panjang.

Walaupun Jerman dinilai berhasil menanggulangi wabah di awal, penguncian parsial yang dilakukan baru-baru ini justru gagal menghentikan laju gelombang dua.

Jerman, dilaporkan CNN pada Minggu (13/12/2020), Jumat sebelumnya mencatat rekor kematian harian mencapai 598 dalam 24 jam. 

Adapun langkah ketat ini dimaksudkan untuk membatasi perayaan tradisional di Jerman.

Di bawah aturan ini, tidak diizinkan bernyanyi di kebaktian Natal di gereja, minuman alkohol dilarang di semua ruang publik, dan pertunjukan kembang api saat Tahun Baru dibatalkan.


Bahkan penjualan kembang api menjelang Malam Tahun Baru juga dilarang.

Beberapa negara bagian menerapkan tindakan tambahan, seperti Bavaria, yang akan memberlakukan jam malam pukul 9 malam.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas