Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Studi Boeing: Suhu yang Tinggi Dapat Hilangkan Covid-19 di Dalam Pesawat

Boeing melakukan studi penelitian yang menghasilkan temuan bahwa suhu yang tinggi dapat menghilangkan virus corona (Covid-19) di dalam pesawat.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Studi Boeing: Suhu yang Tinggi Dapat Hilangkan Covid-19 di Dalam Pesawat
NIAID
ilustrasi virus corona dalam sel manusia 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Raksasa kedirgantaraan Amerika Serikat (AS) Boeing melakukan studi penelitian yang menghasilkan temuan bahwa suhu yang tinggi dapat menghilangkan virus corona (Covid-19) di dalam pesawat.

Studi yang dilakukan oleh Boeing yang bekerja sama dengan Peneliti dari Universitas Arizona dan para insinyur ini merupakan bagian dari Confident Travel Initiative (CTI) perusahaan itu untuk meningkatkan keselamatan dan kesejahteraan para penumpang dan awak kabin selama masa pandemi.

Dikutip dari laman Sputnik News, Minggu (20/12/2020), hasil studi ini menunjukkan proses pemanasan dapat 'secara efektif menghilangkan' Covid-19 pada area permukaan yang ada di dalam pesawat, terutama pada peralatan yang sulit dibersihkan di dek penerbangan.

Michael Delaney, yang memimpin upaya Confident Travel Initiative (CTI) Boeing, mengatakan bahwa desinfeksi termal memiliki peranan penting dalam proses tersebut.

Baca juga: Kaleidoskop Internasional Januari 2020: Pembunuhan Jenderal Iran hingga Merebaknya Virus Corona

"Keselamatan penumpang dan awak adalah prioritas utama kami, mulai dari kabin hingga dek penerbangan. Desinfeksi termal dapat menghasilkan unsur yang akan menghancurkan Covid-19 pada komponen yang sensitif dan sulit dijangkau," kata Delaney.

Pengujian ini dilakukan di lingkungan laboratorium yang dilindungi di Universitas Arizona dengan menggunakan komponen dek penerbangan.

Berita Rekomendasi

Hasilnya menunjukkan bahwa memanaskan permukaan interior pesawat ke suhu 50 derajat Celcius atau 120 derajat Fahrenheit selama tiga jam mampu membunuh 99,99 persen Covid-19 selama penerbangan.

Sementara suhu 40 derajat Celcius atau 104 derajat Fahrenheit dapat menghancurkan hingga 99,9 persen virus.

Ahli Mikrobiologi sekaligus Ahli Penyakit Menular di Universitas Arizona, Charles Gerba kemudian menyebut pengujian ini mirip seperti 'memasak virus'.

Ilustrasi Covid-19
Ilustrasi Covid-19 (freepik)

"Kami pada dasarnya 'memasak virus', desinfeksi termal adalah salah satu cara tertua untuk membunuh mikro organisme penyebab penyakit. Ini digunakan oleh ahli mikrobiologi di laboratorium kami setiap hari," kata Gerba.

Para ahli menjelaskan bahwa peralatan elektronik sensitif di kokpit dapat menahan suhu hingga 70 derajat Celcius atau setara 160 derajat Fahrenheit.

Oleh karena itu, menerapkan suhu panas untuk membersihkan permukaan interior pesawat diklaim sebagai hal yang aman dan lebih baik, jika dibandingkan menggunakan bahan kimia atau zat lain.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas