Pertama Kali, Keterlambatan Pembangunan Shinkansen, Ketua Organisasi Mengundurkan Diri
Hokuriku Shinkansen Kanazawa-Tsuruga Pembukaan jalur mengalami keterlambatan satu tahun dan biaya membengkak bertambah 260 miliar yen.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pertama kali dalam sejarah kementerian transportasi, karena keterlambatan pembangunan Shinkansen satu tahun dan meningkat banyak biaya pembangunan, Ketua Organisasi Pendukung Pembangunan Kereta dan Sarana Transportasi mendapat perintah perbaikan bisnis dan mengundurkan diri karena merasa gagal memimpin proyek.
"Pertama saya harus menyampaikan rasa maaf mendalam karena proyek ini jadi terlambat satu tahun dan biaya juga membengkak besar," papar Takashi Kitamura,Ketua Organisasi kepada pers Selasa ini (22/12/2020).
Hokuriku Shinkansen Kanazawa-Tsuruga Pembukaan jalur mengalami keterlambatan satu tahun dan biaya membengkak bertambah 260 miliar yen.
Kementerian Pertanahan, Prasarana, Transportasi, dan Pariwisata mengungkapkan adanya masalah dengan pengelolaan pekerjaan konstruksi untuk badan administrasi independen "Organisasi Pendukung Pembangunan Kereta dan Sarana Transportasi".
Oleh karenanya mengeluarkan perintah perbaikan bisnis yang pertama terjadi dalam sejarah Jepang.
Perintah tersebut sangat keras sekali sehingga harus ada orang yang mesti bertanggungjawab penuh atas yang dianggap kegagalan bisnis karena keterlambatan pembukaan jalur shinkansen.
Keterlambatan pembukaan jalur sekitar satu tahun lebih lambat dari waktu pembukaan yang dijadwalkan pada musim semi 2023 karena penundaan konstruksi, dan biaya proyek diperkirakan akan meningkat lebih dari 260 miliar yen.
"Organisasi Penunjang Pembangunan Konstruksi dan Sarana Kereta Api" yang sedang melakukan pekerjaan konstruksi, tidak melaporkan keterlambatan penyelidikan kepada panitia verifikasi ahli.
"Saya minta maaf karena telah mengkhianati harapan besar masyarakat setempat. Saya ingin mengundurkan diri di awal tahun baru untuk menunjukkan rasa tanggung jawab saya dan bertanggung jawab atas masalah ini," tambah Kimura.
Di masa depan, masalahnya adalah apakah Organisasi dapat menebus keterlambatan sambil berbagi informasi tentang kemajuan konstruksi dengan masyarakat setempat.
Sementara itu telah terbit buku baru "Rahasia Ninja di Jepang" berisi kehidupan nyata ninja di Jepang yang penuh misteri, mistik, ilmu beladiri luar biasa dan penguasaan ilmu hitam juga. informasi lebih lanjut ke: info@ninjaindonesia.com