Seorang Polisi Tewas Setelah Terluka Dalam Kerusuhan di Capitol Hill
Seorang polisi yang bertugas di Departemen Kepolisian Capitol tewas dalam bentrokan dengan perusuh di Capitol Hill, Washington, Amerika Serikat (AS).
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Seorang polisi yang bertugas di Departemen Kepolisian Capitol tewas dalam bentrokan dengan perusuh di Capitol Hill, Washington, Amerika Serikat (AS).
Aparat kepolisian yang bertugas mengamankan aksi tersebut mengumumkan bahwa tewasnya anggota mereka, turut menandai kematian kelima dalam peristiwa kerusuhan itu.
Polisi yang diidentifikasi bernama Brian D Sicknick itu tewas pada Kamis malam waktu setempat.
Dikutip dari laman Russia Today, Jumat (8/1/2021), Departemen Kepolisian Capitol mengatakan Sicknick terluka saat terlibat secara fisik dengan pengunjuk rasa yang menyerbu Capitol Hill pada hari Rabu lalu.
"Ia kembali ke kantor divisinya dalam kondisi terluka dan pingsan, lalu dibawa ke rumah sakit setempat tapi akhirnya meninggal karena luka yang dideritanya," seperti yang tertulis dalam pernyataan itu.
Kematian Sicknick pun akan diselidiki oleh Departemen Kepolisian Capitol Divisi Pembunuhan serta lembaga federal terkait.
Hingga kini belum jelas cedera apa yang dialami Sicknick.
Baca juga: Ivanka Trump Sebut Perusuh di Capitol AS sebagai Patriot Amerika
Sebelumnya, Departemen Kepolisian Capitol telah mengeluarkan pernyataan pada hari Kamis kemarin yang membantah bahwa ada petugasnya yang tewas akibat kerusuhan.
Mereka mengklaim beberapa personelnya hanya mengalami luka dan sedang dirawat di rumah sakit, namun tidak ada yang tewas.
Sedangkan empat kematian lainnya telah dikaitkan dengan kerusuhan yang terjadi pada Rabu lalu di Washington.
Dari empat korban sipil yang tewas, hanya satu korban saja yang diakui tewas akibat aksi kekerasan.
Seorang yang tewas akibat aksi kekerasan itu adalah veteran Angkatan Udara AS, Ashli Babbitt yang ditembak oleh seorang polisi saat sekelompok pengunjuk rasa berusaha memaksa masuk ke ruang Senat di Capitol Hill.
Sementara tiga kematian lainnya digambarkan sebagai akibat dari 'kondisi darurat medis' yang terjadi selama aksi protes.
Departemen Kepolisian Capitol telah diawasi terkait penanganan mereka terhadap aksi kerusuhan itu.
Kepala Departemen tersebut, Steven Sund bahkan mengumumkan pengunduran dirinya pada hari Kamis kemarin dan ini akan berlaku pada 16 Januari mendatang.
Perlu diketahui, puluhan ribu simpatisan Presiden AS saat ini Donald Trump telah berkumpul di Washington sejak Rabu lalu.
Ini dilakukan sebagai bagian dari protes terhadap sertifikasi kemenangan bagi Presiden Terpilih dari Partai Demokrat Joe Biden dalam Pemilu AS 2020.
Kongres pun terpaksa menunda proses tersebut setelah sekelompok pengunjuk rasa memaksa masuk ke gedung Capitol.