Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kim Jong Un Sebut AS sebagai Musuh Terbesar, Singgung Soal Rencana Kapal Selam Nuklir Sudah Selesai

Deklarasi yang disampaikan Kim Jong Un pada Sabtu (9/1/2021) juga termasuk seruan untuk mengembangkan hulu ledak nuklir yang lebih kecil.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Kim Jong Un Sebut AS sebagai Musuh Terbesar, Singgung Soal Rencana Kapal Selam Nuklir Sudah Selesai
STR / KCNA VIA KNS / AFP
Foto Kim Jong Un. Kim Jong Un Sebut AS sebagai Musuh Terbesar, Singgung Soal Rencana Kapal Selam Nuklir Sudah Selesai 

TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un menyebut Amerika Serikat (AS) sebagai "musuh terbesar".

Media pemerintah menambahkan, Kim Jong Un mengungkapkan bahwa rencana untuk membuat kapal selam bertenaga nuklir sudah selesai.

Deklarasi yang disampaikan Kim Jong Un pada Sabtu (9/1/2021) juga termasuk seruan untuk mengembangkan hulu ledak nuklir yang lebih kecil dan dapat disesuaikan.

Mengutip The Guardian, peryataannya datang kurang dari dua pekan sebelum pelantikan Joe Biden sebagai Presiden AS dan setelah hubungan Kim Jong Un dan Donald Trump yang kacau menjadi sorotan.

Baca juga: 8 Drama Korea yang Sedang Tayang, Cocok Temani Akhir Pekanmu, Lengkap dengan Link Nonton

Baca juga: Kim Yo-jong Muncul Lagi, Adik Pemimpin Korut Kim Jong-un Itu Kecam Keras Menlu Korsel

Foto Kim Jong Un. Kim Jong Un Sebut AS sebagai Musuh Terbesar, Singgung Soal Rencana Kapal Selam Nuklir Sudah Selesai
Foto Kim Jong Un. Kim Jong Un Sebut AS sebagai Musuh Terbesar, Singgung Soal Rencana Kapal Selam Nuklir Sudah Selesai (STR / KCNA VIA KNS / AFP)

Kim Jong Un dan Trump pertama kali terlibat dalam perang kata-kata dan saling mengancam.

Sebelumnya, Kim Jong Un dan Trump tampil layaknya "bromance" yang luar biasa, ketika penampilan publik mereka menarik perhatian dengan pernyataan cinta oleh Presiden AS.

Tetapi, tak ada kemajuan substansial yang dibuat dari hubungan mereka.

Berita Rekomendasi

Proses hubungan diplomatik tersebut menemui jalan buntu setelah pertemuan di Hanoi berakhir, terkait dengan pencabutan sanksi.

"Pyongyang harus fokus dan dikembangkan untuk menumbangkan AS, rintangan terbesar bagi revolusi kita dan musuh terbesar kita," seru Kim Jong Un pada Kongres lima tahunan Partai Buruh Korea Utara yang berkuasa, lapor KCNA.

"Tak peduli siapa yang berkuasa, sifat sebenarnya dari kebijakannya terhadap Korea Utara tidak akan pernah berubah," katanya, tanpa menyebut nama Biden.

Baca juga: Iran Bangun Sistem Pertahanan Udara Dekat Situs Nuklirnya Antisipasi Serangan Amerika

Baca juga: POPULER Internasional: 8 Jenis Ruam Gejala Covid-19 | Pejabat Korsel Ditembak Mati Pasukan Korut

Peluncur roket ganda dipamerkan Korea Utara saat parade di Pyongyang, Sabtu malam (10/10/2020). Terbaru, Kim Jong Un Sebut AS sebagai Musuh Terbesar, Singgung Soal Rencana Kapal Selam Nuklir Sudah Selesai
Peluncur roket ganda dipamerkan Korea Utara saat parade di Pyongyang, Sabtu malam (10/10/2020). Terbaru, Kim Jong Un Sebut AS sebagai Musuh Terbesar, Singgung Soal Rencana Kapal Selam Nuklir Sudah Selesai (KCNA/@imp_navigator/Yuri Lyamin)

Upaya Nuklir Korea Utara

Pyongyang telah mencurahkan banyak sumner daya untuk mengembangkan senjata nuklir dan rudal balistiknya.

Upaya Korea Utara ini diklaim demi mempertahankan diri dari kemungkinan invasi Amerika Serikat.

Program-program tersebut telah membuat kemajuan pesat di bawah kepemimpinan Kim Jong Un.

"Korea Utara telah menyelesaikan rencana untuk kapal selam bertenaga nuklir," ungkap Kim JOng Un.

"Penelitian perencanaan baru untuk kapal selam bertenaga nuklir telah selesai dan akan memasuki proses pemeriksaan akhir," papar Kim Jong Un di Kongres.

Dia mengatakan Korea Utara juga harus meningkatkan kemampuan serangan presisi pada target dalam jarak serangan 15.000 kilometer, referensi yang jelas ke daratan AS.

Baca juga: Tangis Kim Jong Un Pecah saat Cerita Kesulitan Korut: Didera Banjir, Topan hingga Kena Dampak Corona

Kim Jong un juga menegaskan bahwa Korea Utara harus mengembangkan teknologi untuk memproduksi hulu ledak nuklir yang lebih kecil dan ringan untuk dipasang pada rudal jarak jauh.

"Tidak ada yang lebih bodoh dan berbahaya daripada tidak memperkuat kekuatan kita tanpa lelah dan memiliki sikap santai pada saat kita dengan jelas melihat senjata canggih musuh sedang ditingkatkan lebih dari sebelumnya," kata Kim Jong Un.

“Kenyataannya adalah kita dapat mencapai perdamaian dan kemakmuran di Semenanjung Korea ketika kita terus membangun pertahanan nasional kita dan menekan ancaman militer AS," tegas Kim Jong Un.

Komentar tersebut muncul dalam laporan kerja sembilan jam Kim untuk pertemuan tersebut, yang tersebar selama tiga hari, yang dilaporkan KCNA secara rinci untuk pertama kalinya.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas