Saham Twitter Anjlok Usai Blokir Akun Donald Trump Secara Permanen
Saham Twitter turun lebih dari 11 persen pada hari Senin kemarin, setelah layanan jejaring sosial itu secara permanen menghapus akun trump
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Saham Twitter turun lebih dari 11 persen pada hari Senin kemarin, setelah layanan jejaring sosial itu secara permanen menghapus akun Presiden Amerika Serikat (AS) saat ini Donald Trump dari platform tersebut.
Ini dilakukan setelah berlangsungnya aksi protes berujung kekerasan pada pekan lalu yang dilakukan para pendukung Trump di Capitol Hill.
Baca juga: Donald Trump akan Jadi Presiden Pertama AS Hadapi Pemakzulan Kedua
Dikutip dari laman Russia Today, Selasa (12/1/2021), akun yang digunakan oleh Trump sejak hari pertamanya bertugas di Oval Office itu telah diikuti oleh 88 juta pengguna.
Selain itu, akun ini juga menjadi saluran yang dipilih Trump untuk menanggapi tiap peristiwa serta berkomunikasi dengan para pemilihnya.
Baca juga: DPR Menekan Mike Pence untuk Mencopot Donald Trump, Pemakzulan Dilakukan Jika Wapres Tak Bertindak
"Setelah meninjau secara cermat cuitan terbaru dari akun @realDonaldTrump dan konteks terkait, kami telah secara permanen memblokir akun tersebut karena risiko meluasnya hasutan kekerasan lebih lanjut," kata Twitter dalam postingan blog pada pekan lalu.
Keputusan penting itu menyusul aksi protes yang dilakukan pendukung Trump pada pekan lalu, yang berakhir dengan penyerbuan Capitol saat Kongres sedang memutuskan hasil pemilihan Presiden AS.
Kerusuhan tersebut pun mengakibatkan tewasnya lima orang, termasuk diantaranya seorang polisi.
Tak lama setelah pemblokiran, Trump mengirimkan cuitan dari akun terpisah yakni @POTUS (President Of The United States), yang dimiliki secara resmi oleh kantor presiden AS dan memiliki sekitar 33 juta followers.
Namun, Twitter langsung menghapus cuitan Trump di akun itu.
Begitu pula akun mantan Penasihat Keamanan Nasional AS Michael Flynn dan pengacara Trump, Sidney Powell yang juga dihapus dari Twitter.
Sementara itu, Facebook dan beberapa platform kecil lainnya turut mengikuti jejak Twitter, memblokir akun Trump di platform mereka.