Trump Sebut Pendukungnya yang Serbu Capitol sebagai Perusuh: Harusnya Hormati Tradisi dan Sejarah
Donald Trump menyebut pendukungnya yang menyerbu Gedung Capitol pada Rabu (6/1/2021), sebagai perusuh.
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Presiden AS Donald Trump justru menyebut para pendukungnya yang menyerbu Gedung Capitol pekan lalu sebagai perusuh.
Tak hanya membahas soal kerusuhan di Capitol, Trump juga memberikan peringatan pada penggantinya, Joe Biden.
Trump juga menyerukan adanya perdamaian dan ketenangan menjelang masa pergantian kepemimpinan dari dirinya ke Biden.
"Ini adalah waktunya untuk perdamaian dan ketenangan. Hormati penegak hukum."
"Itu adalah pondasi agenda MAGA," ujar dia di Alamo, Texas.
Baca juga: Trump Tak Punya Medsos Lagi, Akun Youtubenya Juga Ditangguhkan selama Seminggu dan Konten Dihapus
Baca juga: Sejumlah Politikus Partai Republik Dukung Pemakzulan Trump
Dia kemudian menyebut pendukungnya yang terlibat kerusuhan di Gedung Capitol, Washington DC, pada 6 Januari lalu adalah perusuh.
"Jutaan warga kita melihat Rabu (6/1/2021) bagaimana para perusuh itu menyerbu Capitol dan merusak aula gedung pemerintah," ujar Trump.
Dia mengeklaim berulang kali mengatakan, mereka harus menghormati tradisi dan sejarah AS.
Bukan malah merusak dan menyebabkan kekacauan.
Presiden 74 tahun itu memeringatkan, upaya pemakzulan terhadap dirinya bisa menyebabkan kemarahan dan bencana terhadap AS.
Baca juga: Pasca Rusuh Capitol, Donald Trump Sebut Upaya Pemakzulan Dirinya Berbahaya Bagi AS
Baca juga: Mike Pence Tolak Laksanakan Amandemen ke-25 untuk Mencopot Donald Trump dari Gedung Putih
Dilansir New York Post, Selasa (12/1/2021), dia mengaku kebebasan berpendapat saat ini tengah mendapat serangan hebat.
Dia merujuk kepada kubu Demokrat di DPR AS yang mendesak Wakil Presiden, Mike Pence, mengaktifkan Amendemen 25.
Melalui amendemen tersebut, Pence dan mayoritas anggota kabinet bisa mengumumkan Trump tidak layak lagi untuk menjabat.
Namun, karena Pence memutuskan tak mengaktifkannya, DPR AS pun mengumumkan mereka akan merilis artikel pemakzulan.
"Amendemen 25 takkan berpengaruh pada saya."
Baca juga: DPR AS Berencana Berikan Vote untuk Pemakzulan Donald Trump, Sepekan Pasca Rusuh di Capitol
Baca juga: Saham Twitter Anjlok Usai Blokir Akun Donald Trump Secara Permanen
"Namun bakal menghantui Joe Biden dan pemerintahannya."
"Seperti kata pepatah, berhati-hatilah dengan permintaanmu," ancamnya.
Dia menyebut pemakzulan babak kedua yang menerpa dirinya adalah bentuk perburuan penyihir yang tidak pernah usai.
"Upaya ini akan menyebabkan perpecahan, lebih parah yang bisa diterima AS dalam waktu lama," ujar si presiden.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Trump Sebut Pendukungnya yang Sebabkan Kekacauan di Capitol adalah "Perusuh""