Para Sniper Rusia Latihan Menembak di Suhu Minus 35 Derajat Celcius
Rusia memiliki pangkalan permanen di kutub utara, fasilitas terbesar yang tidak dimiliki negara manapun di dunia.
Editor: Setya Krisna Sumarga
Laboratorium itu akan mulai menguji dalam waktu dekat berbagai peralatan militer yang dibuat untuk keperluan di wilayah bersuhu ekstrem.
Didirikan di bawah Uni Soviet, fasilitas itu telah rusak dan peralatannya telah diganti dan dipulihkan kembali pada masa Presiden Putin.
Lewat siaran pers, pejabat institut tersebut mengatakan sertifikasi adalah langkah terakhir untuk memulihkan kemampuan teknologi unik yang telah hilang setelah jatuhnya Uni Soviet.
Dia mengatakan tempat uji akan mulai mengerjakan sejumlah senjata, termasuk senapan, peluncur granat yang dibuat khusus dan meriam kaliber kecil di "suhu ekstrim" serendah minus 60 derajat.
Kondisinya dirancang untuk meniru lingkungan seperti Kutub Utara, tetapi fasilitas tersebut juga akan menciptakan kembali sejumlah medan perang potensial lainnya.
Pengujian untuk melihat apakah senjata dapat menahan iklim tropis akan dilakukan dalam gabungan ruang panas dan hujan, sementara ruang debu meniru tekanan gurun pada mekanisme penembakan.
Arktik telah dianggap sebagai titik api potensial konflik militer Rusia, AS, Inggris, Kanada, dan China. Semua kekuatan itu hari ini menggelar operasi di wilayah tersebut.
Semua berusaha memperluas kemampuan mereka menghadapi konflik di tengah cuaca dingin. Armada Utara Rusia yang paling kuat, belum lama ini merayakan 285 tahun operasinya.
Kapal-kapal perang canggih dan instalasi unik tergelar di wilayah Arktik Rusia. Didirikan pada 1733, Armada Utara terdiri arsenal militer paling luar biasa Rusia.
Terdiri 41 kapal selam, 37 kapal permukaan, dan pasukan darat menjadikannya kekuatan strategis lintas cabang.
Video peringatan armada itu menunjukkan berbagai latihan militer yang dilakukan, termasuk kapal selam yang menembakkan rudal jelajah dan balistik.
Pembom strategis Tu-95 juga terbang melengkapi simulasi serangan mendadak. Para penyelam militer mengadakan latihan menembak di bawah air.
Unggulan armada adalah kapal penjelajah bertenaga nuklir 'Pyotr Velikiy,' salah satu kapal berbahan bakar nuklir terbesar di dunia.
Admiral Kuznetsov, satu-satunya kapal induk Rusia, yang ikut andil di perang Suriah pada 2016, juga bagian Armada Utara.