Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Varian Baru Covid-19 Ditemukan di Jerman, Lebih Menular? Ini Kata Ahli

Varian baru Covid-19 tampaknya telah ditemukan di Bavaria, Jerman. Saat ini, seorang ahli virologi Christian Drosten sedang menyelidiki.

Penulis: garudea prabawati
Editor: Sri Juliati
zoom-in Varian Baru Covid-19 Ditemukan di Jerman, Lebih Menular? Ini Kata Ahli
freepik
Ilustrasi Covid-19 - Varian baru Covid-19 tampaknya telah ditemukan di Bavaria, Jerman. Saat ini, seorang ahli virologi Christian Drosten sedang menyelidiki. 

TRIBUNNEWS.COM - Varian baru Covid-19 tampaknya telah ditemukan di Bavaria, Jerman.

Saat ini, seorang ahli virologi Christian Drosten sedang menyelidiki.

Menurut sejumlah laporan, mutasi baru virus covid-19 telah ditemukan di rumah sakit Garmisch-Partenkirchen, Bavaria.

Dikutip dari I Am Expact, laboratorium rumah sakit menemukan beberapa ketidakteraturan dalam sampel yang dikumpulkan dari 73 pasien dan karyawan dinyatakan positif.

Penyeka dari tiga pasien yang positif dikirim ke rumah sakit Charité di Berlin untuk menjalani pengujian lebih lanjut.

Analisis yang lebih mendalam kemudian mengkonfirmasi apa yang sudah dicurigai para dokter yakni  menemukan mutasi COVID baru.

Baca juga: Cerita Dokter Takut Jarum Suntik, Kumpulkan Keberanian Suntik Vaksin Covid-19 untuk Lindungi Diri

Baca juga: MUI Tak Akan Terbitkan Fatwa Wajib Vaksinasi Covid-19

Saat ini ahli virologi Christian Drosten dan timnya akan menguraikan karakteristik varian ini untuk mengklarifikasi terkait temuan tersebut.

Berita Rekomendasi

Masih belum jelas dari mana asal mutasi itu dan apakah mutasi itu akan lebih menular.

Hasil yang lebih konkret diharapkan pada akhir Januari.

"Fakta bahwa itu adalah varian baru bukan berarti akan lebih menular," kata rumah sakit Garmisch-Partenkirchen dalam sebuah pernyataan.

Perlu diperhatikan bahwa, sejak awal pandemi, lebih dari 12.000 perubahan urutan virus telah ditemukan di seluruh dunia.

Baru-baru ini, dua strain baru terdeteksi di Inggris dan Afrika Selatan, yang terbukti lebih agresif dan menular.

Namun, menurut para ahli, tidak ada bukti bahwa virus covid-19 baru ini lebih mematikan.

Pembuat vaksin juga yakin, semua vaksin yang tersedia saat ini akan terus bekerja melawan varian baru.

ilustrasi virus corona
ilustrasi virus corona (Freepik)

Sementara itu dikutip dari The Local de, masih belum jelas apakah varian virus covid-19 ini benar-benar baru dan apakah berdampak pada tingkat infeksi atau tingkat keparahan penyakit.

Sejak awal pandemi, beberapa perubahan urutan genetik virus telah tercatat di seluruh dunia. 

Saat ini, dua varian (B.1.1.7 dan B.1.351) yang awalnya terdeteksi di Inggris dan Afrika Selatan dianggap memiliki relevansi khusus untuk Eropa.

Varian ini, yang juga terdeteksi di beberapa bagian Jerman, dianggap sangat menular.

Patogen yang terdeteksi di rumah sakit Garmisch-Partenkirchen bukanlah salah satu dari dua varian ini, jelas Clemens Stockklausner, wakil direktur medis dan kepala pediatri dan kedokteran remaja di rumah sakit tersebut.

Baca juga: Penerima Vaksin Covid-19 Masih Berpotensi Jadi OTG dan Menularkan ke Orang Lain, Ini Penjelasannya

"Sekarang tergantung pada perubahan lain apa yang dapat ditemukan dalam genom virus untuk membuat klasifikasi yang terinformasi," kata Stockklausner.

Pengurutan seluruh genom membutuhkan waktu sekitar 10 hari, katanya. 

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas