Penyebaran Varian Baru Covid-19: Israel Hampir Sepenuhnya Menutup Bandara Ben Gurion selama Sepekan
Para menteri kabinet Israel menyetujui penutupan Bandara Ben Gurion yang hampir selesai selama sepekan ke depan.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
TRIBUNNEWS.COM - Para menteri kabinet Israel menyetujui penutupan Bandara Ben Gurion yang hampir selesai selama sepekan ke depan.
Keputusan ini diambil pihak terkait karena adanya kekhawatiran dengan penyebaran varian baru virus corona yang menyebar dengan cepat.
Penutupan Bandara Ben Gurion dimulai dari Senin (25/1/2021) tengah malam hingga Selasa (26/1/2021).
Mengutip Time of Israel, kebijakan ini tetap berlaku hingga Minggu (31/1/2021), ketika tindakan penguncian nasional dilonggarkan.
Salinan proposal yang disetujui para menteri mengatakan, semua pesawat luar negeri akan dilarang memasuki langit Israel atau mendarat di Bandara Ben Gurion.
Baca juga: Tok! Pemerintah UEA akan Dirikan Kedutaan di Tel Aviv Israel
Baca juga: Israel Buka Kedutaan Besar di Uni Emirat Arab setelah Normalisasi Hubungan
Pengecualian akan dibuat untuk pesawat kargo, pesawat darurat, dan pesawat yang melintasi wilayah udara Israel tanpa mendarat.
Dokumen itu juga mengatakan, untuk penerbangan yang berangkat akan terbatas pada mereka yang bepergian untuk perawatan medis, pekerjaan penting, proses hukum, pemakaman kerabat dan perjalanan dari satu tempat tinggal ke tempat lain.
Dikatakan bahwa Direktur Kementerian Kesehatan Israel dapat memberikan pengecualian untuk alasan kemanusiaan atau "pribadi khusus".
Presiden Israel, Benjamin Netanyahu, mengklaim "tidak ada negara" yang mengambil langkah seperti itu.
Menurut bocoran dari pertemuan tersebut, Netanyahu mengatakan, penutupan itu diperlukan karena "urgensi mutasi di dunia".
Baca juga: Eks Diplomat Tuduh AS Curi Minyak Suriah, Diduga Dipasok ke Israel
Hanya Satu Menteri yang Tolak Penutupan
Satu-satunya anggota kabinet yang menentang tindakan itu adalah Menteri Penyerapan dan Imigrasi, Pnina Tamano-Shata, yang tampaknya memprotes kurangnya pengecualian masuk bagi imigran baru.
Menteri Pertahanan Benny Gantz mengatakan bahwa sebelum pertemuan, dia akan mendukung penutupan hingga akhir bulan.
Sementara, Netanyahu menyatakan pada Sabtu kemarin (23/1/2021) bahwa dia akan mengupayakan penutupan dua minggu.