Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pria Pelaku Kerusuhan Capitol Rupanya Pernah Diusir dari Pesawat karena Terus Berteriak 'Trump 2020'

Seorang pelaku kerusuhan di Capitol AS rupanya pernah diusir dari pesawat karena mengganggu ketertiban. Ia terus menerus berteriak "Trump 2020!"

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
zoom-in Pria Pelaku Kerusuhan Capitol Rupanya Pernah Diusir dari Pesawat karena Terus Berteriak 'Trump 2020'
ALEX EDELMAN / AFP
Pendukung Presiden AS Donald Trump bentrok dengan polisi Capitol AS selama kerusuhan di Capitol AS pada 6 Januari 2021, di Washington, DC. Seorang pelaku kerusuhan di Capitol AS rupanya pernah diusir dari pesawat karena mengganggu ketertiban. Ia terus menerus berteriak "Trump 2020!" 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pelaku kerusuhan di Capitol AS rupanya pernah dikeluarkan dari pesawat karena mengganggu ketertiban. Ia terus menerus berteriak "Trump 2020!".

Jaksa federal telah mendakwa seorang pria terkait kerusuhan dan pemberontakan di Capitol pada 6 Januari lalu, setelah petugas polisi Bandara Washington DC membantu mengidentifikasinya.

Diberitakan CNN.com, dalam pernyataan tertulis yang diajukan di pengadilan federal, agen khusus Kepolisian Capitol AS mengatakan pria itu, yang bernama John Lolos, diidentifikasi oleh petugas polisi Metropolitan Washington Airports Authority.

Saat itu John Lolos dikeluarkan dari penerbangan Delta Air Lines pada sore hari 8 Januari di Bandara Nasional Ronald Reagan Washington.

Para kru memutuskan untuk kembali walau saat itu pesawat sedang taxiing, karena John Lolos telah menimbulkan kegaduhan di pesawat.

Baca juga: Capitol Hill Dibobol Massa Trump, Info Bahaya Ternyata Sudah Dimiliki Keamanan DPR  

Baca juga: Buntut Kerusuhan Capitol AS, Trump Kembali Dimakzulkan, Apa yang Terjadi Selanjutnya?

Pendukung Presiden AS Donald Trump bentrok dengan polisi Capitol AS selama kerusuhan di Capitol AS pada 6 Januari 2021, di Washington, DC.
Pendukung Presiden AS Donald Trump bentrok dengan polisi Capitol AS selama kerusuhan di Capitol AS pada 6 Januari 2021, di Washington, DC. (ALEX EDELMAN / AFP)
BERITA REKOMENDASI

Lolos dilaporkan terus-menerus meneriakkan 'Trump 2020!' di pesawat.

Petugas polisi bandara, yang diidentifikasi hanya sebagai Petugas Braddock, melihat Lolos dikawal keluar dari penerbangan, menurut pernyataan tertulis itu.

"Petugas Braddock diberitahu tentang aktivitas Lolos dan melihatnya kembali ke gate dari pesawat, tetapi ia tidak menahan atau menangkap Lolos ketika dia kembali ke gate," kata pernyataan tertulis.

"Delta memesankan penerbangan selanjutnya untuk Lolos, sementara Lolos diminta menunggu di gate."

Sekitar 45 menit setelah kejadian itu, Polisi Braddock melihat-lihat feed Instagram-nya.


Ia menemukan video yang menunjukkan perusuh di dalam gedung Capitol, kata pernyataan tertulis itu.

Video itu menunjukkan seorang pria keluar dari pintu Capitol.

Braddock mengenali pria itu sebagai pria yang sama yang dikeluarkan dari pesawat.

"Dalam video, Lolos terlihat keluar dari pintu masuk Capitol AS, mengenakan kemeja yang sama dengan yang dia kenakan (di) bandara, dan mengibarkan bendera merah 'Trump 2020 Keep American Great' yang dikaitkan dengan bendera Amerika Serikat, ia juga berteriak 'kami berhasil, ya!' " tulis agen khusus Kepolisian Capitol AS .

Saat penangkapan, agen menemukan bendera yang terlihat dalam video di antara barang-barang milik Lolos.

Pendukung Presiden Amerika Serikat, Donald Trump melakukan demonstrasi di luar Gedung Kongres US Capitol di Washington DC, Amerika Serikat, Rabu (6/1/2021) waktu setempat. Ribuan pendukung Presiden Amerika Serikat, Donald Trump melakukan aksi demonstrasi dengan menyerbu dan menduduki Gedung Capitol untuk menolak pengesahan kemenangan Presiden terpilih Joe Biden atas Presiden Donald Trump dalam Pemilu Amerika 2020 lalu. Mereka menduduki Gedung Capitol setelah sebelumnya memecahkan jendela dan bentrok dengan polisi. AFP/Alex Edelman
Pendukung Presiden Amerika Serikat, Donald Trump melakukan demonstrasi di luar Gedung Kongres US Capitol di Washington DC, Amerika Serikat, Rabu (6/1/2021) waktu setempat. Ribuan pendukung Presiden Amerika Serikat, Donald Trump melakukan aksi demonstrasi dengan menyerbu dan menduduki Gedung Capitol untuk menolak pengesahan kemenangan Presiden terpilih Joe Biden atas Presiden Donald Trump dalam Pemilu Amerika 2020 lalu. Mereka menduduki Gedung Capitol setelah sebelumnya memecahkan jendela dan bentrok dengan polisi.  (AFP/Alex Edelman)

Braddock memberi tahu petugas dari Divisi Perlindungan Martabat Polisi Capitol - yang sudah berada di bandara untuk tugas lain - tentang Lolos.

Mereka kemudian mendekati Lolos dan "memberi tahu Lolos bahwa dia harus ditahan dan tidak boleh untuk pergi pada saat itu."

Baca juga: Trump Sebut Pendukungnya yang Serbu Capitol sebagai Perusuh: Harusnya Hormati Tradisi dan Sejarah

Baca juga: Pasca Rusuh Capitol, Donald Trump Sebut Upaya Pemakzulan Dirinya Berbahaya Bagi AS

Agen khusus Polisi Capitol AS kemudian menahannya.

Lolos sejak itu didakwa dengan sengaja memasuki atau berada di gedung pemerintahan tanpa otoritas yang sah serta masuk dengan kekerasan dan perilaku tidak tertib di halaman Capitol pada 6 Januari.

Sementara itu, pengacara Lolos tidak terdaftar dalam catatan pengadilan federal dan CNN tidak dapat menghubungi Lolos untuk memberikan komentar.

CNN juga menghubungi Delta untuk memberikan komentar tetapi belum menerima tanggapan.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

 
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas