Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tak Sabar Tunggu Giliran Vaksinasi, Pasangan di Kanada Naik Jet Pribadi ke Tempat Distribusi Vaksin

Tak Sabar Menunggu Jatah Vaksin, Pasangan Miliuner asal Kanada Naik Jet Pribadi ke Tempat di Mana Vaksin sedang Didistribusikan

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Gigih
zoom-in Tak Sabar Tunggu Giliran Vaksinasi, Pasangan di Kanada Naik Jet Pribadi ke Tempat Distribusi Vaksin
via Mirror
Rodney Baker (55) dan istrinya, Ekaterina Baker (32). Tak Sabar Menunggu Jatah Vaksin, Pasangan Miliuner asal Kanada Naik Jet Pribadi ke Tempat di Mana Vaksin sedang Didistribusikan 

TRIBUNNEWS.COM - Pasangan miliuner di Kanada mengaku sebagai petugas kebersihkan dan terbang sejauh 1.600 km agar bisa cepat mendapatkan vaksin Covid-19.

Dilansir Mirror, gembong kasino Rodney Baker (55) dan istrinya, Ekaterina Baker (32) dikabarkan terbang dengan pesawat pribadi di sebuah wilayah di Yukon di mana vaksin Moderna sedang didistribusikan.

Mereka dihentikan saat akan kembali ke Vancouver oleh petugas polisi yang sebelumnya menerima laporan dari petugas kesehatan.

Rodney dan Ekaterina Baker dikenai dua pasal tuduhan di bawah Tindakan Darurat Sipil Yukon atas aksi mereka itu.

Mereka dianggap melanggar peraturan isolasi mandiri dan juga gagal mengikuti pembatasan perjalanan pada 21 Januari.

Baca juga: Terima Suntikan Vaksin Corona Dosis Kedua, Jokowi: Sama Seperti Dua Minggu Lalu, Tidak Terasa Sakit

Baca juga: Menlu Retno Pastikan Komunikasi dengan Pfizer dan Moderna Masih Terjalin

Rodney Baker (55) dan istrinya, Ekaterina Baker (32)
Rodney Baker (55) dan istrinya, Ekaterina Baker (32) (via Mirror)

Keduanya terancam dikenai denda lebih dari 1000 pound sterling atau sekitar Rp20 juta.

Menteri Layanan Komunitas Yukon John Streicker mengatakan kepada CBC pada hari Senin: "Secara efektif apa yang mereka lakukan adalah membahayakan komunitas dan tim isolasi kami, saya cukup marah pada semuanya."

Berita Rekomendasi

Staf di sebuah klinik keliling di Beaver Creek telah memberikan vaksin kepada sekitar 100 penduduk setempat, yang kebanyakan adalah anggota White River First Nation.

Pasangan itu menimbulkan kecurigaan ketika mereka meminta tumpangan ke bandara setelah menerima vaksin mereka, kata Streicker.

Petugas mulai mencari pasangan itu, mulai dari Whitehorse terdekat di mana mereka akan dikarantina.

Akhirnya, mereka ditemukan di bandara, bersiap untuk terbang kembali ke Vancouver, kata laporan itu.

Streicker menambahkan: "Kami hanya tidak mengantisipasi bahwa ada orang yang akan berbuat sejauh ini untuk menipu tim agar mendapatkan vaksinasi, dan saya pikir kami semua merasa sangat tersinggung karenanya."

Ilustrasi vaksin Moderna - Gambar kreatif ini diambil di sebuah studio di Paris pada 16 November 2020, menunjukkan jarum suntik dan botol vaksin dengan logo Moderna, menggambarkan pengumuman vaksin eksperimental terhadap Covid-19 dari Moderna yang 95% efektif
Ilustrasi vaksin Moderna - Gambar kreatif ini diambil di sebuah studio di Paris pada 16 November 2020, menunjukkan jarum suntik dan botol vaksin dengan logo Moderna, menggambarkan pengumuman vaksin eksperimental terhadap Covid-19 dari Moderna yang 95% efektif (JOEL SAGET / AFP)

Chief Angela Demit berkata, "Kami sangat prihatin dengan tindakan individu yang menempatkan orang tua dan orang yang rentan dalam risiko."

"Meskipun kami memahami banyak orang ingin segera mendapatkan vaksinasi, tidak tepat untuk mengabaikan aturan yang berlaku dan mendekati komunitas kami dengan cara ini."

Vaksin Moderna Diklaim Ampuh Melawan Varian Baru Virus Corona

Vaksin Covid-19 Moderna diklaim ampuh melawan varian baru virus corona yang ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan.

Hal itu disampaikan para ilmuwan dari perusahaan farmasi Amerika Serikat (AS) Moerdena Inc seperti dilansir BBC, Selasa (26/1/2021).

Dalam riset awal menunjukkan antibodi yang dipicu vaksin dapat mengenali dan melawan varian baru Covid-19.

Studi lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi hal ini untuk orang-orang yang telah divaksinasi.

Varian baru ini telah menyebar dengan cepat di sejumlah negara.

Baca juga: Rantai Penularan Covid-19 di Desa Relatif Terkendali Berkat Kebijakan Jokowi Larang Warga Kota Mudik

Virus corona telah mengalami perubahan atau mutasi sehingga menginfeksi sel manusia lebih mudah daripada versi asli corona saat mulai pandemi.

Para ahli menilai varian virus corona baru di Inggris yang muncul pada September tahun lalu disebut 70 persen lebih mudah menular.

Baca juga: MUI: Ada 200an Ulama yang Meninggal karena Terpapar Covid-19

Sedangkan vaksin yang ada saat ini dirancang pada saat varian asli atau belum varian baru virus corona.

Tetapi para ilmuwan optimis vaksin Moderna masih mampu bekerja melawan varian yang baru.

Sudah ada beberapa hasil awal yang menunjukkan vaksin Pfizer mampu melindungi penggunanya terhadap varian baru Inggris.

Untuk studi Moderna, para peneliti melihat sampel darah yang diambil dari delapan orang yang telah menerima dua dosis vaksin Moderna yang direkomendasikan.

Baca juga: Wali Kota Minta Universitas Nagoya Jepang Buat Informasi Seputar Covid-19 dalam Bahasa Indonesia

Temuan ini belum ditinjau lebih detail, tetapi kekebalan dari vaksin mampu mengenali varian baru.

Selain itu, vaksin ini pun bisa menetralisir antibodi yang dibuat sistem kekebalan tubuh serta menghentikan virus memasuki sel.

Sampel darah yang terpapar pada varian baru tampaknya memiliki antibodi yang cukup untuk mencapai efek netralisasi, meskipun tidak sekuat varian Afrika Selatan.

Moderna saat ini sedang menguji apakah dengan memberikan suntikan ketiga akan bermanfaat.

Seperti ilmuwan lain, perusahaan juga sedang menyelidiki serta mendesain ulang vaksin untuk menjadi lebih baik dalam melawan varian baru.

Stephane Bancel, kepala eksekutif Moderna, mengatakan perusahaan percaya keberadaan vaksin penting dan harus lebih proaktif seiring berkembangnya virus.

Regulator Inggris telah menyetujui vaksin Moderna untuk dipakai dalam kondisi darurat.

Vaksin bekerja dengan cara yang sama dengan Pfizer yang sudah digunakan di Inggris.

Lebih dari 6,3 juta orang di Inggris telah menerima dosis pertama baik vaksin Pfizer atau AstraZeneca.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie/Srihandriatmo Malau)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas