Donald Trump Ditinggal 5 Pengacaranya Sepekan Sebelum Sidang Pemakzulan Kedua
Lima pengacara yang siap membela mantan presiden Donald Trump mendadak mengundurkan diri, kurang lebih sepekan sebelum sidang pemakzulan keduanya.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Garudea Prabawati
Klaim-klaim itu diantaranya bahwa dia meyakini adanya penipuan pemilu secara massal dan bahwa hasil pemilu telah dicuri darinya.
Trump, menurut sumber, tidak mau tim kuasa hukum membahas soal kasus yang menjeratnya saat ini.
Adapun para pengacara itu belum menerima pembayaran di muka dan letter of intent tidak pernah ditandatangani.
"Upaya Demokrat untuk mendakwa seorang presiden yang telah meninggalkan jabatannya sama sekali tidak konstitusional dan sangat buruk bagi negara kami."
"Faktanya, 45 Senator telah memilih bahwa itu tidak konstitusional."
"Kami telah melakukan banyak pekerjaan, tetapi belum membuat keputusan akhir. di tim hukum kami, yang akan segera dibuat," kata mantan penasihat kampanye Trump Jason Miller kepada CNN.
Butch Bowers merupakan pengacara top dari Columbia, South Carolina.
Sebelumnya Bowers pernah bekerja di Departemen Kehakiman di bawah Presiden George W. Bush.
Baca juga: Trump Lengser, Biden akan Hentikan Penjualan Senjata AS ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab
Baca juga: Presiden AS Pakai Masker Dobel, Efektif Tangkal Covid-19? Ini Penjelasan Penasihat Medis Joe Biden
Sementara itu Deborah Barbier merupakan litigator di South Carolina.
Dia pernah bekerja untuk beberapa kasus profil tinggi dan merupakan mantan jaksa federal selama 15 tahun di negara bagian.
Setelah itu dia membuka firma hukumnya sendiri.
Gasser dan Harris keduanya mantan jaksa federal.
Gasser menjabat sebagai pengacara sementara AS untuk South Carolina pada awal karirnya.
Keduanya telah bekerja sama dengan Barbier di sisi pertahanan.
Howard bekerja sebagai penasihat independen asosiasi pada investigasi Whitewater dan Monica Lewinsky selama masa kepresidenan Clinton dan menghabiskan satu dekade di Departemen Kehakiman.
Howard pernah menjabat sebagai ketua Dewan Pemilihan Negara Bagian Carolina Utara dan meninggalkan jabatan itu pada awal 2016.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)