Pentolan ISIS Irak Tewas, Bom Meledak di Afrin, Pesawat Turki Batal Mendarat
Pentolan kelompok radikal Islamic State (ISIS) Irak, Abu Yassir al-Islawwi, tewas di dekat Kirkuk.
Editor: Setya Krisna Sumarga
TRIBUNNEWS.COM, ANKARA – Serangkaian peristiwa penting terjadi di Suriah, Irak, dan Iran sepanjang akhir pecan Januari 2021.
Bom besar meledak di kawasan industri Afrin, perbatasan Suriah-Turki, Sabtu (30/1/2021). Ledakan ini menewaskan sekurangnya lima orang, belasan lainnya luka-luka.
Di hari yang sama, pentolan kelompok radikal Islamic State (ISIS) Irak, Abu Yassir al-Islawi, tewas di dekat Kirkuk.
Rangkaian kabar ini dilansir jaringan berita Al Masdar News berbasis di Beirut, Lebanon, Minggu (31/1/2021).
Sementara, pesawat komersial Turki Arilines, yang dalam rute penerbangan Istanbul-Teheran, tiba-tiba dialihkan mendarat di Baku, Azerbaijan.
Kabar awal, pengalihan penerbangan itu terkait meraungnya sirine bahaya di Teheran. Namun Fars News menyebut hal itu disebabkan factok cuaca buruk; suhu dingin, hujan dan berkabut.
Baca juga: Sel-sel ISIS Klaim Hantam Tentara Suriah dan Kelompok Paramiliter Irak
Baca juga: Serangan Kembar Bom Bunuh Diri di Baghdad Irak Tewaskan 28 Orang
Baca juga: Kelompok Teroris HTS dan ISIS Terlibat Bentrok Bersenjata di Suriah Utara
Ledakan Bom di Afrin Suriah
Setidaknya lima orang telah tewas dan lebih dari 20 lainnya cedera ketika sebuah bom mobil meledak di kota Afrin, Suriah utara. Pernyataan ini disiarkan Kementerian Pertahanan Turki.
Kementerian itu mengatakan, ledakan terjadi di sebuah lokasi industri di pusat kota dan melukai 22 orang.
Kantor berita Anadolu yang dikelola pemerintah Turki mengatakan jumlah korban tewas enam, mengutip sumber-sumber lokal di wilayah tersebut, menambahkan setidaknya 25 orang telah terluka.
Tidak ada pihak yang mengaku bertanggung jawab. Tetapi Kemenhan Turki menyalahkan serangan itu pada pejuang Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) Suriah.
Ankara menganggap YPG sebagai kelompok "teroris" yang terikat kelompok Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang pemerintah Turki.
Kelompok ini semula menguasai Afrin, dan telah melakukan beberapa serangan ke wilayah Turki. Pasukan Turki dan kelompok proksinya di Suriah, kemudian merebut Afrin pada 2018.
Meski tentara Turki dan kelompok bersenjata proskinya menguasai Afrin, tetapi kota dan bagian lain wilayah itu secara teratur diguncang aksi pemboman semacam itu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.